"Bisa saja karena ketidaksiapan secara psikologis, si ibu tidak menyadari bahwa dirinya hamil. Di sini juga banyak kasus yang seperti itu, saat kontrol tahunya sudah usia kandungan 9 bulan dan siap melahirkan," ucap Asep.
Sementara untuk gerakan dan gejala kehamilan, lanjut Asep, dimungkinkan tidak terasa adanya gerakan-gerakan bayi di dalam kandungan.
Kondisi itu, bisa dipengaruhi oleh faktor berat badan ibu yang berlebihan.
"Kenapa tidak ada mual, muntah atau bertambahnya bentuk perut, kemungkinan karena berat badan si ibunya berlebih jadi tidak terjadi gejala semacam orang hamil lainnya," papar Asep.
Baca Juga:Beda Persalinan Cryptic Pregnancy dengan Kehamilan Normal, Apa Saja?
Bukan Menstruasi
Sementara terkait proses menstruasi yang diyakini Heni selalu terjadi tiap bulan, Asep memperkirakan, darah yang keluar tiap bulan yang dialami Heni bukan menstruasi.
Karena saat kehamilan tidak semuanya berjalan lancar, artinya ada kasus di mana terjadinya pendarahan saat kehamilan yang itu berbeda-beda sesuai dengan status kehamilan.
"Selama hamil, menstruasi itu berhenti. Kalaupun ada darah, itu bukan darah menstruasi. Karena saat kehamilan, ada juga pendarahan dan itu tergantung dari usia kehamilannya," ujar Asep.
Baca Juga:Mendadak Hamil dan Melahirkan, Begini Risiko Komplikasi Cryptic Pregnancy!