Bandara Husein Sastranegara Jadi Domestik, Pelaku Usaha Was-was

Pelaku usaha di Kota Bandung meminta pemerintah memperbanyak penerbangan internasional menuju Bandung, bukan malah merubah status Bandara Husain Sastranegara jadi domestik.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 04 September 2020 | 15:52 WIB
Bandara Husein Sastranegara Jadi Domestik, Pelaku Usaha Was-was
Pesawat Citilink Airbus A230 di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/2). (Antara)

SuaraJabar.id - Pemerintah pusat berencana mengubah status Bandara Husein Sastranegara dari bandara internasional menjadi bandara domestik.Rencana tersebut membuat pelaku usaha parawisata di Kota Bandung khawatir kehilangan omzet.

Rencana perubahan itu tertuang dalam surat Direktorat Perhubungan Udara Kemenhub tentang usulan status penggunaan bandar udara yang dilansiir pada Juli 2020 lalu. Ada delapan bandara yang akan berubah statusnya jadi Bandar Udara domestik.
Adapun perubahan yang dilakukan meliputi Bandara Maimun Salah di Sabang, Bandara RH Fisabilillah di Tanjung Pinang, Bandara Radin Inten II Lampung, Pattimura Ambon, Frans Kaisiepo di Biak. Bandara Banyuwangi di Banyuwangi, Bandara Husein Sastranegara Bandung dan Bandara Mopah, Merauke.

Rencana itupun membuat para pelaku usaha pariwisata di Kota Bandung, menjadi was-was. Mereka menilai perubahan status akan berdampak terhadap mereka.

"Dengan ada perubahan itu, pasti akan memberikan dampak buruk bagi kami khususnya pelaku usaha pariwisata. Selama ini, bandara Husein Sastranegara kan lumayan. Membuka penerbangan dari dan ke Singapura serta Malaysia," kata Ketua Asosiasi Tours and Travel (Asita) Jabar, Budijanto Ardiansjah, saat dihubungi via ponselnya, Jumat (4/9/2020).

Baca Juga:Tidak Banyak yang Tahu, Ini 4 Lokasi Wisata Tersembunyi di Sekitar Bandung

Budi mengatakan seharusnya, pemerintah untuk menambah bandara internasional, bukan malah mengurangi atau merubah status bandara internasional menjadi bandara domestik.

"Harusnya bukan dikurangi, tapi diperbanyak dengan memperketat perubahan status bandara domestik jadi internasional," kata Budi.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Ketua Perhimpunan Pedagang Pasar Baru, Iwan Suhermawan juga mengatakan hal yang senada. Jika rencana tersebut terealisasi, hal itu akan berdampak pada penjualan di Pasar Baru. Bandung. Iwan mengatakan, Pasar Baru, sering menjadi destinasi bagi warga Malaysia. Bahkan pedagang biasa menerima pembayaran dalam mata uang Ringgit.

"Jangan sampai terjadi lah penutupan penerbangan internasional dari danke Bandung," kata Iwan di waktu yang sama.

"Dengan adanya rencana perubahan tersebut, otomatis wisatawan ke Bandung untuk belanja dan wisata bakal berkurang. Akan berdampak bukan ke Pasar Baru saja, tapi ke dunia pariwisata di Bandung. Mereka akan beralih ke Tanah Abang, Jakarta atau ke Medan," sambungnya.

Baca Juga:Mulai 15 Juni, Penerbangan Domestik Husein Bandung Dialihkan ke Kertajati

Kontributor : Cesar Yudistira

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini