SuaraJabar.id - Kawasan Waduk Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta kini menjadi spot favorit baru wisatawan. Eceng gondok yang tengah bermekaran membuat banyak wisatawan datang untuk menikmati keindahannya dan melakukan swafoto.
Bunga berwarna keunguan yang cantik ditambah pemandangan alam cukup luas menjadi lokasi favorit baru masyarakat terutama kaula muda untuk berswafoto. Tempat berswafoto itu persis di bibir Waduk Jatiluhur atau tepatnya di Pelabuhan Biru.
"Spot cantik, ini bisa menambah koleksi foto,” kata Novita, salah satu pengunjung, pada Rabu (11/11/2020).
Eceng gondok kerap dipandang sebagai gulma yakni tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan atau jadi tumbuhan pengganggu. Akan tetapi, berbeda ketika berbunga menghasilkan pemandangan indah yang mampu memanjakan mata bagi siapa saja yang melihatnya.
Bahkan, seakan menjadi destinasi wisata alternatif. Banyaknya hasil jepretan wisatawan mengupload hasil jempretannya ke media sosial, menunjukkan bahwa kebanggaan mereka memiliki foto indah berlatar belakang bunga eceng gondok yang cantik itu.
Baca Juga:Suami Istri Tenaga Medis Dibantai di Rumah, Balita Mereka Juga Dibacok
"Awalnya tau lokasi eceng gondok berbunga dari postingan di Instagram dan Facebook. Keberadaan bunga eceng gondok ini mengingatkan akan bunga sakura yang berjatuhan di Jepang,” kata pengunjung lain, Riyadi (35).
Ia mengaku sengaja datang jauh-jauh dari Kecamatan Darangdan untuk melihat keindahan bunga eceng gondok.
"Penasaran, ingin melihat langsung. Karena kelihatannya bagus seperti bukan di Purwakarta, kayak di Jepang. Tapi tergantung yang fotonya juga sih," ujar dia menambahkan.
Sementara, warga sekitar Yogi Galih (31) mengatakan, bunga eceng gondok ini hanya bertahan dua minggu. Setelah itu akan hilang dan baru akan tumbuh tahun depan.
"Memang ini musiman. Pastinya satu tahun sekali, tapi kadang juga dua kali," ucap dia.
Baca Juga:Warga Plered Temukan Material Diduga Limbah B3, Camat Minta Pelaku Diusut
Ia menjelaskan, bunga eceng gondok ini tidak mekar bersamaan, melainkan bergantian kemudian hilang dengan sendirinya.
"Jadi kaya bergantian gitu mekarnya bunga eceng gondok ini," kata Yogi.