Shin tak segan melontarkan pujian kepada pemain yang terus berupaya keras menunjukkan kemampuan terbaik ketika berlatih atau berlaga saat nafasnya 'sudah di ujung leher'.
Sebagai pelatih, Shin suka para pemainnya dapat mengendalikan dan mengoper bola dengan cepat. Jika kehilangan bola, segera rebut kembali, lalu proses mulai umpan cepat diulang lagi.
Dengan formasi 4-4-2, Shin Tae-yong menuntut anak-anak asuhnya terus bergerak saat menghadapi lawan. Setiap pemain wajib saling menutupi ruang yang ditinggalkan rekan, mencari kesempatan untuk menciptakan peluang gol.
Strategi menekan seperti ini memerlukan kemampuan terbaik dari tubuh seorang pemain.
Baca Juga:Latihan Super Keras Shin Tae-yong Tak Membuat Rachmat Irianto Gentar
Apalagi, di Piala Dunia U-20 tahun 2021, Indonesia berpotensi melawan pemain-pemain dari negara yang secara postur jauh lebih unggul, khususnya dari kawasan Eropa atau Amerika Selatan.
Tentu saja Shin Tae-yong tidak mau Indonesia babak belur begitu saja dihajar para lawan. Andai pun harus tersingkir dari turnamen, Shin ingin timnas U-19 pulang dengan kepala tegak karena sudah habis-habisan sepanjang Piala Dunia U-20.
Tak lupa, Shin juga membenahi kedisiplinan para pemain. Yang melanggar aturan tidak segan dikeluarkan dari skuat.
Shin benar-benar menyadari perpaduan antara ketangguhan fisik, kedisiplinan dan kemampuan memahami taktik adalah modal besar untuk mengarungi Piala Dunia U-20 tahun 2021.
COVID-19 Jadi Kendala
Baca Juga:Pesan Buat 4 Pemain Bhayangkara Solo FC: Disiplin dan Jaga Nama Baik Klub
Namun, di tengah semua usaha untuk menyiapkan timnas U-19, kabar buruk datang dalam rupa virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2.