"Menjadi tentara adalah cita-cita saya dari SD, cuman saya nyadar diri," ujar Anam.
Beberapa kali, Kasad ketika berolahraga memang kerap menyempatkan mengecek pekerjaan bangunan di lingkungan Mabesad yang sedang digarap pekerja, termasuk Anam dan Sandi.
Suatu ketika Kasad meninjau pekerjaan bangunan di sela berolahraga, tak disangka Anam memberanikan diri menyampaikan kepada Kasad mengenai cita-citanya menjadi prajurit TNI.
Kasad kemudian memotivasi Anam untuk mendaftar tamtama TNI jika memang berniat dan memenuhi syarat, termasuk kesiapan berkas-berkas yang dibutuhkan.
Baca Juga:5 Moge Rombongan Penganiaya TNI AD di Sumbar Berdokumen Palsu
"Pendaftaran sudah mulai belum? Sudah. Coba cek pendaftaran 'online' kalau ga salah. Tamtama ya, segera. KTP mana?" tanya Andika yang segera dijawab Anam, "Cirebon, Pak".
Tak lupa, Kasad mengingatkan Anam untuk mempersiapkan diri secara fisik dan rajin berolahraga, mengingat seleksi fisik untuk menjadi tamtama TNI tidaklah mudah.
Persiapan mendaftar
Sang ibunda, Rosibah yang mengetahui keinginan Anam untuk mendaftar tentara sempat bimbang dan pesimistis karena tidak memiliki cukup uang untuk mendaftar.
"Pengen jadi tentara, tentara apa? Memang bisa? Biayanya dari mana?" kata Rosibah menjawab anaknya waktu itu.
Baca Juga:Susul Eks Bupati Cirebon Sunjaya, Bos Kings Property Indonesia Ditahan KPK
Apalagi, Rosibah hanyalah penjual urap daun mengkudu dan daun singkong yang hanya sanggup mengantongi untung Rp10-20 ribu setiap harinya.