SuaraJabar.id - Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi calon tunggal Kapolri. Jika ia resmi dilantik menjadi Kapolri, sejumlah persoalan besar sudah siap menanti alumnus Akpol angkatan 1991 ini.
Listyo dituntut dapat mengikuti perkembangan revolusi industri 4.0 dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Sehingga, pelayanan berbasis kemajuan teknologi itu bisa dengan cepat dirasakan.
Belum lagi, pandemi Covid-19 hingga saat ini belum berakhir. Listyo dituntut mampu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Ia juga harus bisa menangani kejahatan siber hingga kejahatan transnasional serta menghadapi kemungkinan menguatnya intoleransi.
Baca Juga:Polri Dipimpin Jenderal Angkatan Muda, Kompolnas: Sejarah Sudah Mencatat
“Dalam segala suasana, Polri harus bisa melayani, mengayomi, melindungi masyarakat dan menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya,” kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, Senin (18/1/2021).
Di samping itu, Poengky menyampaikan bahwa Polri harus fokus juga pada penegakan hukum menyangkut kejahatan konvensional dan kejahatan transnational. Seperti; jaringan narkoba, jaringan teroris, illegal logging, illegal fishing, people smuggling, hingga kejahatan siber.
“Kemudian, kejahatan siber serta tantangan terhadap menguatnya intoleransi dan kelompok-kelompok radikal,” bebernya.
“Sementara, program-program yang sudah baik dilakukan Kapolri terdahulu tetap dilanjutkan agar berkesinambungan,” imbuhnya.
Kapolri Muda
Baca Juga:Komjen Listyo Diserang Isu SARA, Natalius Pigai Sindir Kapolri Mayoritas
Poengky sebelum juga mengatakan bahwa semua pihak tak perlu mempermasalahkan status angkatan muda Listyo yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri. Sebab penunjukan Listyo sepenuhnya hak prerogratif Presiden yang mesti dihormati.
- 1
- 2
