Tak Izinkan Murid Absen untuk Kemoterapi, Jawaban Guru Ini Tuai Kecaman

"Selama pembelajaran daring, izin sakit diperbolehkan hanya jika murid yang bersangkutan tidak sadarkan diri, koma, sedang dioperasi atau kritis," imbuhnya.

Farah Nabilla
Jum'at, 22 Januari 2021 | 12:32 WIB
Tak Izinkan Murid Absen untuk Kemoterapi, Jawaban Guru Ini Tuai Kecaman
Guru tak izinkan murid absen untuk kemoterapi. [Twitter/@txtdarigajelas]

SuaraJabar.id - Sebuah sikap dari seorang guru belakangan ini menjadi perhatian publik sosial media usah tangkapan layar permohonan izin sakit seorang siswi beredar di Twitter.

Sikap guru itu disorot lantaran tak memberi izin kepada siswinya yang akan menjalani kemoterapi.

Dalam tangkapan layar pesan WhatsApp yang dibagikan akun Twitter @txtdrgajelas, guru tersebut tetap tak mengizinkan muridnya absen meski sekolah dilaksanakan secara daring.

Padahal, siswinya harus menjalani kemoterapi untuk penyakitnya.

Baca Juga:Ratusan Guru BK Diajak Kembangkan Karakter Siswa di Masa Pandemi

Dalam pesan tersebut, orang tua sang siswi menuliskan pesan bahwa anaknya tak dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) lantaran harus menjalani kemoterapi.

"Saya wali dari H******* ingin memberitahukan bahwa anak saya yang bernama H****  ************ absen 9 tidak bisa mengikuti PJJ selama 2 hari (21-22 Januari) dikarenakan harus menjalani pengobatan kemoterapi. Saya harap Bapak Ibu guru bisa memakluminya. Terima kasih," tulis orang tua siswi tersebut berikut dengan salam pembuka dan penutupnya.

Namun di luar dugaan, sang guru ternyata tak mengizinkan siswinya absen.

Sang guru beralasan bahwa siswi tersebut masih bisa mengikuti PJJ dengan menggunakan ponsel sambil tidur.

"Tidak bisa. Anak Anda tetap bisa mengikuti pelajaran sambil tiduran, hanya melihat HP apa susahnya," tulis guru tersebut dalam pesan balasannya.

Baca Juga:Mantan Guru Jualan Konten Dewasa, Penghasilannya Tembus Rp3 Juta per Hari

Ia menambahkan bahwa murid hanya boleh absen PJJ ketika sakit parah.

"Selama pembelajaran daring, izin sakit diperbolehkan hanya jika murid yang bersangkutan tidak sadarkan diri, koma, sedang dioperasi atau kritis," imbuhnya.

Dijelaskan oleh si siswi melalui akun Twitter-nya bahwa ia harus menjalani pengobatan lantaran penyakit leukemia yang dideritanya.

Sontak, sikap guru tersebut menuai sorotan tajam dari warganet.

"Dikira kemoterapi cuma dipijat sambil rebahan doang kali yak," komenar @auco****.

"Kemo sambil bawa HP gimana :( mau bikin anak orang meninggoy. Dear bapak ibu guru, nilah entingnya sekolah guru dulu sebelum jadi guru atau jangan-jangan pas kuliah cuma tipsen doang," tulis @celle****.

"Jawab salam aja kagak, ngetik koma aja masih dikasih spasi dulu, terus kata setelah koma enggak dispasi, itu guru kalau nulis di papan tulis gimana modelannya, astaga gemas," komentar @white**** geram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini