SuaraJabar.id - Pembagian ayam hidup dalam penyaluran program Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) program Kementerian Sosial di Cianjur menjadi sorotan polisi.
Dalam ketentuan, bantuan pangan seharusnya berupa daging ayam potong. Namun keluarga penerima manfaat di Cianjur malah mmenerima ayam hidup.
Kapolres Cianjur, AKBP Mochamada Rifai mengatakan, pihaknya menurunkan tim ke Kecamatan Pagelaran untuk menyelidiki kasus pembagian ayam hidup tersebut.
"Kami sudah mengirimkan tim ke lapangan, untuk menyelidiki pergantian komoditas daging ayam potong menjadi ayam hidup yang diterima KPM di Kecamatan Pagelaran. Kalau ditemukan pelanggaran tentunya akan kita tindak lanjuti," kata Rifai di Cianjur Rabu (28/1/2021).
Baca Juga:Hidup Mewah dan Sering Berfoya-foya, Kesel Banget Pas Tahu Kerjaanya Apa!
Pihaknya akan mendalami penyebabnya, termasuk mengumpulkan keterangan dari saksi penerima manfaat yang merasa keberatan dengan pergantian komoditas tersebut. Termasuk memanggil supplier yang memasok ayam hidup ke EWarong yang sudah ditunjuk sebagai penyalur program pemerintah pusat.
"Kami akan usut tuntas, kalau tidak sesuai dengan pedoman umum dan ini merupakan pelanggaran, tentunya berbagai pihak akan dimintai keterangan sebelum menetapkan sebagai tersangka," katanya.
Sebelumnya enam ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial di Kecamatan Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat, menerima ayam hidup untuk komoditas protein hewani yang biasanya dalam bentuk daging ayam potong atau daging sapi.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur, Surya, mengatakan baru mendapat laporan terkait komoditas daging ayam potong yang seharusnya diterima KPM diganti dengan ayam hidup, sehingga pihaknya akan segera menindaklanjuti hal tersebut karena tidak ada dalam pedoman umum untuk program BPNT.
"Ini baru pertama kali ada komoditi yang diganti dengan ayam hidup bukan daging ayam potong yang diterima KPM. Kami baru mendapat laporan terkait hal tersebut, namun selama tidak ada yang keberatan, mungkin bukan masalah. Tapi kami akan tindaklanjuti, terkait 6000 lebih KPM menerima ayam hidup dari Ewaroeng di Kecamatan Pagelaran," katanya.
Baca Juga:Heboh Protes Warga soal Bansos Ayam Hidup, Dinsos Cianjur Mengaku Baru Tahu
Surya menjelaskan, berdasarkan pedoman umum dari Kemensos RI, setiap KPM menerima bantuan sebesar Rp200.000 melalui kartu khusus yang nantinya akan ditukarkan dengan sembako di jaringan layanan yang bernama e-Waroeng.
Bantuan tersebut dapat ditukarkan menjadi empat komoditas, beras sebagai sumber karbohidrat, telur, daging sapi, daging ayam dan ikan sebagai sumber protein hewani, kacang-kacangan atau tahu tempe sebagai protein nabati dan buah-buahan sebagai sumber vitamin, dimana masing-masing komoditas dipasok supplier ke EWaroeng. [Antara]