Ia membeberkan, pasar wisatawan yang ada di Jawa Barat dan Jabodetabek kurang lebih sebanyak 55 juta orang.
"Mereka mempunyai gaya hidup yang lebih konsumtif menghabiskan uangnya untuk resfreshing ke tempat-tempat wisata, menginap di hotel dan menikmati culinary di Bandung dan sekitarnya," bebernya.
Kawasan obyek wisata Lembang yang biasanya selalu dipadati pengunjung setiap hari libur, kini hanya sebatas pemenuhan operasional. Pelaku usaha wisata hanya bisa gigit jari melihat persentase jumlah kunjungan yang tidak lebih dari 10 persen.
Perry menerangkan, bulan Desember biasanya terdapat kenaikan kunjungan wisatawan ke tempat tempat wisata, dan penuhnya hunian di hotel-hotel yang ada di Bandung dan sekitarnya.
Baca Juga:Innalillahi, Kiai Jajang Meninggal saat Lantunkan Ayat Suci Al-Quran
"Namun di bulan tersebut justru terjadi kenaikan kasus Covid-19 yang sangat drastis," ucapnya
Berangkat dari peralihan tujuan wisata itu, Perry menduga, kosongnya kunjungan wisatawan di Jawa Barat disebabkan karena adanya pergerakan wisatawan sudah mengarah ke bagian timur.
Selain tentunya karena ada kekhawatiran wisatawan terhadap kabar kasus Covid-19 dan ketatnya aturan di sektor wisata. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]