SuaraJabar.id - Sekitar 70 ribu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Bandung saat ini belum menerima bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah pusat. Padahal, mereka sudah mengajukan diri sebagai penerima BLT UMKM.
Dari data Dinas Koperasi dan UMKM Kota bandung, ada 240 ribu pelaku UMKM yang diajukan untuk menerima BLT. Namun hingga saat ini, baru 170 ribu yang telah terealisasi menerima bantuan BLT sebesar masing-masing Rp 2,4 juta itu.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung Atet Handiman mengatakan, pihaknya masih menunggu kejelasan dari pemerintah pusat mengenai adanya pelaku UMKM yang belum menerima BLT tersebut.
"Kami ingin kejelasan dulu dari pemerintah pusat karena ada usulan, kami belum terealisasi sebanyak 70 ribu, itu seperti apa," katanya di Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).
Baca Juga:Kabar Gembira bagi Pencinta Pedas, Harga Cabai Rawit Diprediksi akan Turun
Menurut Atet, pihaknya bakal segera menindaklanjuti melalui koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait 70 ribu UMKM yang belum menerima bantuan tersebut.
Selain itu, menurutnya, program BLT untuk UMKM pada 2021 bakal diperkecil nilainya dari Rp 2,4 juta menjadi Rp 1,2 juta. Meski begitu, ia berharap 70 ribu UMKM tersebut bisa diprioritaskan pada 2021 ini.
Sementara, lanjut Atet, bagi UMKM yang telah menerima bantuan tidak dapat mengusulkan kembali untuk menerima bantuan pada tahap selanjutnya.
Namun, kata dia, segala sesuatu terkait dengan proses pengusulan, pencairan, hingga penyaluran bantuan tersebut bakal terus dikoordinasikan dengan level pemerintahan lebih tinggi guna menyamakan persepsi.
"Untuk meminimalisasi pertanyaan dari masyarakat, kami akan koordinasi kepada pemerintah provinsi dan pusat," kata Atet.
Baca Juga:Polisi akan Kirim 5.000 Lebih "Surat Cinta" ke Pengendara di Jawa Barat
Meski begitu, menurutnya, UMKM di Bandung yang menerima BLT sejauh ini telah melebih target. Awalnya, kata dia, pihaknya menargetkan ada 75 ribu yang mendapat BLT, namun dari total UMKM yang diusulkan, kini sudah ada 170 ribu UMKM yang mendapat bantuan tersebut.
"Dulu sih nggak ada kuota, tapi yang ada adalah target, targetnya 75 ribu ternyata terealisasinya 170 ribu, yang kalau dirupiahkan berapa ratus miliar rupiah," kata dia. [Antara]