Ada Unsur Pidana di Balik Kebakaran Kilang Minyak Pertamina di Balongan

Polri menemukan ada unsur tindak pidana di balik peristiwa kebakan hebat di Kilang Minyak Balongan.

Chandra Iswinarno | Muhammad Yasir
Rabu, 21 April 2021 | 14:09 WIB
Ada Unsur Pidana di Balik Kebakaran Kilang Minyak Pertamina di Balongan
Kilang minyak Balongan kebakaran. [ANTARA/Dedhez Anggara]

“Namun keluhan warga tidak digubris oleh Pertamina sehingga warga menjadi emosi dan terjadi aksi lempar ke Kantor Pertamina. Namun tidak lama kemudian berhasil dibubarkan oleh Polsek Balongan,” kata Hery dalam jumpa pers secara daring seperti dikutip suara.com, Rabu (14/4/2021) pekan lalu.

Berdasar catatan Ombudsman RI, Hery mengungkapkan bahwa kilang minyak PT Pertamina Balongan telah tiga kali mengalami kebakaran. 

Peristiwa pertama terjadi pada Oktober 2007. Namun, api tidak merusak fasilitas produksi dan hanya mengganggu fasilitas pembuangan limbah.

"Kedua, pada 4 Januari 2019 pukul 09.40 WIB, kebakaran terjadi di kawasan kilang minyak Balongan. Insiden tersebut terjadi pada fasilitas pemasok gas milik PT Pertamina EP aset 3 ke pengolahan minyak (kilang) Balongan," bebernya.

Baca Juga:Polri Temukan Unsur Pidana di Kasus Kebakaran Kilang Minyak Balongan

Sedangkan yang terkahir terjadi pada Senin (29/3) akhir bulan lalu. Sebanyak empat tanki terbakar dengan volume minyak 25.328 KL, 2 Unit Pick Up kilang, kerusakan bangunan di sekitar kilang, dan 838 jiwa terdampak akibat peristiwa tersebut.

Atas hal itu, Ombudsman RI meminta PT Pertamina dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengoptimalkan mitigasi bencana bagi warga di sekitar lokasi kilang minyak Balongan. Sehingga, diharapkan dapat meminimalisir korban jiwa atas potensi bencana yang terjadi.

"Saran kepada PT Pertamina (Persero) dan PT KPI, untuk mengkoordinasikan rencana kontigensi kepada BNPB/ BPBD setempat agar mitigasi dan penanganan bencana dapat dilakukan secara optimal," pungkas Hery.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak