Cerita Mendiang BJ Habibie Dibalik Mobil Pabrikan Lokal Cimahi

Cerita itulah yang membuat Ibnu ini kian semangat untuk membuat mobil-mobil kecil bertenaga kuda.

Suhardiman
Minggu, 25 April 2021 | 12:32 WIB
Cerita Mendiang BJ Habibie Dibalik Mobil Pabrikan Lokal Cimahi
Mobil Fin Komodo, Pabrikan Lokal Asal Kota Cimahi yang Sudah Menempuh Medan Afrika. [Suara.com/Ferry Bangkit Rizki]

Kini, Ibnu beserta 7 insinyur dan 33 teknisi di pabrikan Fin Komodo mempu memproduksi tiga jenis kendaraan. Yakni Medevac, khusus pengantar pasien atau korban bencana yang tidak bisa dijangkau kendaraan konvensional.

Kemudian Komodo Damkar, yang merupakan varian dalam penanggulangan awal titik kecil api hingga varian Patroli untuk memantau daerah terisolir tanpa bantuan kendaraan lainnya.

"Harganya sekarang Rp 110 juta per unit. Paling terjauh itu sudah terjual ke Afrika," sebut Ibnu.

Fin Komodo mulai memproduksi kendaraan listrik yang bernama Fin Komodo Bledhex. Kendaraan tersebut kini mejeng di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021. Model tersebut mulai direncanakan tahun 2013.

Baca Juga:Profil Indah Permatasari, Dinyinyiri Gegara Terlihat Kusam Setelah Menikah

17 Tahun Kebersamaan dengan Almarhum BJ Habibie

Semasa bekerja di PT DI (dulunya PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio), Ibnu terbilang dekat dengan BJ Habibie. Ia merupakan Presiden Indonesia ketiga, yang juga pendiri perusahaan tersebut.

Semasa aktif bekerja dan merancang pesawat N250, mendiang BJ Habibie seminggu sekali masuk ke ruangannya. Ia dan almarhum sama-sama berjuang membuat pesawat tersebut bersama para insinyur lainnya.

Cerita dan pesan yang selalu diingatnya adalah para Insinyur harus mampu memproduksi mobil. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu motifasinya untuk terus mengembangkan teknologi anak bangsa dengan membuat Fin Komodo.

Tahun 2017, ia dan BJ Habibie sempat bertemu kembali ketika Ibnu dianugerahi BJ Habibie Awards. Pertemuan itupun menurutnya berlangsung haru.

Baca Juga:Google Gandeng AMSI Gelar Pelatihan Penguatan Bisnis Media Digital

"Saya 17 tahun bareng-bareng sama beliau. Pas ketemu, ya nangis," kenangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini