Guru Ngaji di Ciamis Dicokok Tim Densus 88 Usai Antar Orang Tua ke Sawah

Seorang guru ngaji di Desa Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis dicokok tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror pada Sabtu (8/5/2021) siang usai mengantarkan orang tuanya ke sawah.

Chandra Iswinarno
Senin, 10 Mei 2021 | 15:36 WIB
Guru Ngaji di Ciamis Dicokok Tim Densus 88 Usai Antar Orang Tua ke Sawah
Kepala Dusun Baketrak, Desa Cihaurbeuti Kevin (baju dinas) diwawancara terkait penjemputan guru ngaji oleh Densus 88. [Foto: Dang/HR]

SuaraJabar.id - Seorang guru ngaji di Desa Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis dicokok tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror pada Sabtu (8/5/2021) siang usai mengantarkan orang tuanya ke sawah.

Diketahui, usai mengantar orang tuanya, RA kemudian menuju pasar. Namun ketika di tengah jalan itulah RA dicokok Densus 88 Antiteror.

Pihak keluarga yang mengetahui informasi tersebut dibuat kebingungan, karena tidak ada keterangan resmi dari pihak berwajib. Tak hanya pihak keluarga, warga hingga aparat desa setempat juga mempertanyakan penangkapan RA.

Kepala Dusun Baketrak Kevin mengaku kaget saat mendapat informasi penjemputan warganya. Pun Kevin akhirnya mendampingi penggeledahan rumah RA yang dilakukan oleh Tim Densus 88.

“Dari Densus 88 melakukan penggeledahan ada 10 orang anggota pakai baju preman, pakai 3 mobil. Kalau dibawanya itu katanya saat di jalan habis dari sawah,” jelas Kevin di Kantor Desa Cihaurbeuti seperti dilansir Harapanrakyat.com-jaringan Suara.com pada Senin (10/5/2021).

Baca Juga:Viral Pemudik Jalan Kaki Ratusan Kilometer, Alasannya Bikin Sedih

Proses penggeledahan yang dilakukan Densus 88 berlangsung cukup cepat, hanya sekitar 30 menit. Petugas yang menggeledah kediaman RA membawa buku tentang amaliyah dan dua botol kecil yang berisi cairan. Namun, dia mengaku tidak mengetahui jenis cairan yang dibawa anggota Densus 88.

“Saat penggeledahan, warga kami itu tidak dihadirkan, menurut informasi sudah dibawa,” katanya.

Sejumlah warga yang dekat dengan RA juga mengaku terkejut. Karena selama ini yang bersangkutan tidak pernah menunjukkan perilaku yang mencurigakan. Bahkan sosok RA bagi warga sekitar dikenal pribadi yang baik dan mudah berbaur dengan warga.

Menurut informasi yang dihimpun, RA pernah mondok di salah satu pesantren di Tasikmalaya.

“Aktivitasnya yang saya tahu sehari-hari, beliau ke sawah mengantar bapaknya di wilayah Rajapolah. Lalu ke pasar belanja untuk warung. Beliau menjual jajanan anak. Setelah itu ke sawah lagi menjemput bapaknya pulang. Seperti itu rutinitasnya sehari-hari,” ungkap Kevin.

Baca Juga:Terduga Teroris Ditangkap saat Minta Perlindungan Orang Pintar

Keluarga yang bingung dengan penjemputan guru ngaji di Ciamis tersebut juga meminta penjelasan dari Densus 88.

“Tidak percaya, kaget juga. Kaitan yang menimpa kakak saya baru dugaan atau sudah fix (terlibat terorisme). Sampai saat ini kami keluarga juga bingung karena tidak ada penjelasan. Kami harap secepatnya ada kejelasan agar kami juga tidak menduga-duga dan khawatir,” kata Zamzam, adik RA yang ditemui HR Online di rumahnya.

Seperti halnya Kevin, Zamzam menuturkan aktivitas RA hanya seputar rumah, pasar, warung, dan madrasah untuk mengajar. Bahkan keluarga pun tidak pernah curiga RA melakukan tindakan kriminal, apalagi terlibat teroris.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak