Tagih THR, Ratusan Buruh Geruduk Rumah Bos Garmen

"Yang kami tuntut itu adalah kepastian THR. Sebelum PHK, kami kerja 17 hari di bulan puasa," tegas Nopi yang sudah sekitar 25 tahun bekerja di pabrik garmen itu.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 11 Mei 2021 | 03:59 WIB
Tagih THR, Ratusan Buruh Geruduk Rumah Bos Garmen
Ratusan buruh PT Masterindo Jaya Abadi, Kota Bandung, menggelar aksi di depan rumah bos mereka, Senin (10/5/2021). Mereka menuntut perusahaan untuk membayarkan THR mereka. [Suara.com/M Dikdik RA]

Kepada Suara.com, seorang buruh yang sudah 10 tahun bekerja, Ela Hayati (40), mengaku sangat sedih dan kecewa dengan sikap perusahaan. Ela yang merupakan tulang punggung keluarga sangat terbebani dengan kondisi saat ini. Ella sudah bulat tekad untuk terus turut aksi hingga haknya dipenuhi.

"Katanya THR dan upah akan dibayar tapi buruh harus menerima pesangon Rp 1,2 juta, kita tidak mau. Mereka kan sudah kalah di PHI mereka harus membayar pesangon 2 PMTK (dua kali upah buruh dalam sebulan)," katanya.

"Kalau nurut sama perusahaan artinya saya 10 tahun kerja hanya dapat sekitar Rp 11 juta, padahal harusnya bisa Rp 94 juta," tandasnya.

Aksi terpantau berakhir pukul 15.00 WIB, buruh langsung membubarkan diri dengan damai. Tapi, aksi ini masih belum berakhir. Jika tuntutan masih belum dipenuhi, aksi serupa akan dilakukan selama dua hari ke depan.

Baca Juga:Pemkot Palembang Belum Bayar THR ASN, Ini Penyebabnya

Rencananya, pada Selasa (11/5/2021) besok, mereka akan mendatangi rumah bosnya yang lain di kawasan Ciumbuleuit, Kota Bandung. [Suara.com/M Dikdik RA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak