SuaraJabar.id - Sekitar 12 ribu orang diperkirakan turut serta dalam aksi Solidaritas Masyarakat Jawa Barat untuk Palestina di Kota Bandung, Sabtu (22/5/2021). Jumlah tersebut merupakan data yang disampaikan oleh Penanggungjawab aksi, sekaligus Ketua Dewan Dakwah Jabar, Muhammad Roin.
"Perkiraan yang hadir 12 ribuan. Kami memantau melalui droone yang kita pakai," katanya kepada Suara.com.
Pantauan di lapangan, massa aksi mulanya berkumpul di Gedung Sate, Jalan Dipenegoro. Lalu bergerak longmarch menyusuri Jalan Merdeka, dengan tujuan akhir di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung.
Mayoritas massa aksi beratribut syal dan bendera Palestina, serta berbusana gamis. Tepat di depan Gedung Merdeka, sekitar dua mobil komando utama terparkir. Di atas mobil, sejumlah perwakilan massa menyampaikan orasi.
Baca Juga:Banyak Faktor Mengapa Dukungan kepada Palestina Menguat
Kepada Suara.com, Roin menyampaikan daftar ormas, komunitas, atau elemen lainnya yang turut serta dalam aksi tersebut. Berdasarkan catatannya, 69 organ yang terdaftar. Terdiri dari ormas Islam hingga ormas kepemudaan lainnya.
Di antaranya, Dewan Dakwah Jabar, Kesatuan Aksi Mahasiwa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpuan Mahasiwa Persis Jabar, Persatuan Ummat Islam (PUI) Jabar, Bobotoh Hijrah, Pemuda Muslim Jabar, dan kelompok Islam lainnya.
Turut tercatat elemen lainnya, seperti Bandung Fighting Club (BFC), Gabungan Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (GOBSI), hingga Brigez Indonesia.
Aksi tersebut diharapkan menjadi semacam sarana untuk merekatkan berbagai unsur masyarakat yang memiliki cita-cita yang sama yakni kemerdekaan Palestina, serta kepedulian pada isu-isu kepedulian lainnya.
Roin bahkan menyebut, aksi kali ini tidak hanya diikuti masyarakat Jawa Barat tapi ada pula dari Jawa Tengah, Jawa timur, Sumatera Barat, ada Sumatera Selatan. Mereka, katanya, mewakili secara resmi ormas-ormas yang ada di sana.
Baca Juga:Dukung Palestina, Ribuan Masyarakat Jawa Barat Gelar Aksi
"Ada juga perwakilan dari negara tetangga kita yang juga memberikan dukungan itu dari Malaysia dan juga Brunai Darussalam," katanya.
Roin mengatakan, aksi pun dimanfaatkan untuk melakukan penggalangan dana bagi Palestina. Ia menyebut, penggalangan dana melibatkan sekitar 11 NGO. Nantinya dana yang terkumpul sepakat untuk dihimpun terlebih dahulu oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia.
"Nanti kita akan gabungkan bersama dan akan serahkan kepada Palestina. Kita memang sesuai dengan prosedur. Supaya tepat sasaran disampaikannya kepada siapa," katanya.
Adapun, aksi tersebut mendeklarasikan enam pernyataan sikap. Pertama, mengutuk dan menuntut Israel menghentikan serangannya kepada Palestina, serta mengembalikan seluruh tanah dan aset, dan membebaskan seluruh tahanan rakyat Palestina.
Kedua, menyerukan Hamas dan Fatah untuk bersatu dan segera mendeklarasikan kemerdekaan Palestina. Ketiga, mendukung pemerintah Indonesia melakukan upaya strategis dengan multi-track diplomasi, mengirimkan bantuan logistik, pasukan militer, dan persenjataan, serta menyeret Israel ke Mahkamah Internasional.
Juga menuntut Indonesia memutus hubungan diplomatis dengan negara-negara pendukung Zionis, Yahudi, dan teroris seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
Keempat, menuntut organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk menghentikan kebiadaban Zionis, Yahudi, dan teroris terhadap Palestina.
Kelima, mengajak seluruh kaum Muslimin untuk bersatu melawan Zionis, Yahudi, dan teroris melalui lisan, tulisan, perlawanan, bahkan memboikot semua produk. Menyeru seluruh kaum Muslimin untuk melakukan qunut nazilah, melakukan penggalangan dana dan relawan sosial untuk membantu rakyat Palestina.
Keenam, menyatakan terbentuknya Komite Percepatan Kemerdekaan Palestina dalam rangka merealisasikan kemerdekaan Palestina yang sesungguhnya.
Kontributor: M Dikdik RA