Disebut Tempat Favorit Kawin Kontrak Turis Arab, Kades Sukanagalih Angkat Bicara

"Kami pastikan para perempuan yang melakukan kawin kontrak merupakan pendatang, termasuk para pelaku lainnya yang terlibat dalam kegiatan ilegal itu," kata Kades.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 10 Juni 2021 | 17:19 WIB
Disebut Tempat Favorit Kawin Kontrak Turis Arab, Kades Sukanagalih Angkat Bicara
ILUSTRASI-Dua pekerja seks komersial diamankan petugas dari hotel di Kawasan Puncak-Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. [ANTARA/Ahmad Fikri]

"Saat itu, saya bertemu dengan perwakilan dari sejumlah kementerian membahas fenomena ini. Jika memang praktik ini kembali terjadi, kami akan tindak lanjuti dengan melakukan sidak ke sejumlah lokasi yang disinyalir menjadi tempat kawin kontrak," katanya.

Dudung menyebutkan, Desa Sukanagalih memiliki luas wilayah sekitar 363 hektar dengan jumlah penduduk 21.598 jiwa itu didominasi warga bermata pencaharian sebagai buruh.

"Di wilayah Desa kami terdapat 50 RT, 19 RW dan tujuh kedusunan. Mayoritas warga kami bermata pencaharian sebagai buruh. Bahkan, dari total lahan desa, hanya 30 persen persen yang dimiliki warga lokal, sebagian besarnya milik warga atau pengusaha dari luar kota," ucapnya.

Dudung dengan tegas menolak dengan praktik kawin kontrak. Pihaknya sangat mendukung rencana Pemkab Cianjur yang akan membuat Peraturan Bupati (Perbup) terkait larangan praktik tersebut.

Baca Juga:Tegas! Rocky Gerung ke Yandri Susanto: You DPR Tugasnya Periksa Pikiran Pemerintah

"Harus segera direalisasikan. Selain, bertentangan dengan aturan agama, praktik Kawin Kontrak juga sangat merugikan dan sangat menghinakan kaum perempuan," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak