Komisi I DPR RI mempertanyakan anggaran yang digunakan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk memborong delapan kapal dari Fincantieri.
Anggota Komisi I Syarifuddin Hasan mengaku belum pernah diajak membahas pembelian kapal buatan perusahaan senjata asal Italia ini.
Politikus Partai Demokrat mengatakan pembahasan mengenai seluruh program alutsista baru akan dibahas pekan depan.
Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono, menuturkan hal senada. Ia menyatakan belum pernah ada pembahasan ihwal rencana Kementerian Pertahanan membeli kapal dari Italia.
Baca Juga:Tak Disukai di Lingkaran Jokowi karena Berbahaya, Prabowo: Muka Gue Muka Kudeta Kali
Ia menuturkan semua pembelanjaan butuh pembahasan dengan DPR.
“Hanya, bila pinjaman, tidak masuk dalam anggaran Kementerian Pertahanan karena nanti dibayarkan langsung oleh Kementerian Keuangan,” ujar Dave, Sabtu (12/6/2021).
Kementerian Pertahanan terungkap menyepakati pengadaan delapan unit kapal senjata Italia melalui kontrak kerja sama dengan Fincantieri, perusahaan Italia yang memproduksi kapal.
Rinciannya, akan ada enam kapal fregat kelas FREMM, modernisasi, dan dua fregat bekas kelas Maestrale beserta logistiknya. Adanya kesepakatan pembelian kapal perang ini terungkap dari rilis yang diterbitkan oleh Fincantieri.
Baca Juga:Prabowo Ungkap Ramalan Jenderal yang Salah Soal Perang di Indonesia