Gunung Gede Pangrango Ditutup selama PPKM Darurat

"Informasi dari Satgas COVID-19, kalau angka penularan masih tinggi, maka penutupan akan diperpanjang sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan," kata dia.

Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 04 Juli 2021 | 23:51 WIB
Gunung Gede Pangrango Ditutup selama PPKM Darurat
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Antara)

SuaraJabar.id - Gunung Gede Pangrango di Cianjur ditutup untuk aktivitas pendakian sementara hingga 20 Juli atau selama PPKM Darurat.

Penutupan jalur pendakian ini dilakukan untuk menekan penularan COVID-19 karena trennya meningkat sejak tiga bulan terakhir.

"Semua kegiatan yang ada di lingkungan taman nasional seperti wisata alam, dihentikan selama PPKM Darurat dilakukan, termasuk pendakian untuk kesekian kalinya kembali ditutup," kata pimpinan Humas Balai Besar TNGGP Poppy Oktadiany dikutip dari Antara, Minggu (4/6/2021).

Ia menjelaskan penutupan itu mengacu pada pemerintah pusat yang terus berusaha menekan angka penularan virus berbahaya yang terus meningkat serta sebagai upaya menindaklanjuti surat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia terkait dengan implementasi PPKM Darurat Jawa Bali.

Baca Juga:Jual Mahal Obat Terapi COVID-19 Bisa Dipenjara 5 Tahun

Seluruh kegiatan akan kembali dibuka setelah 20 Juli, namun akan disesuaikan dengan petunjuk pemerintah terkait dengan perkembangan kasus COVID-19.

Ia menjelaskan kalau masih mengalami peningkatan, kemungkinan penutupan kembali diperpanjang hingga batas waktu yang tidak dapat ditentukan.

"Informasi dari Satgas COVID-19, kalau angka penularan masih tinggi, maka penutupan akan diperpanjang sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan. Kalau sudah memungkinkan kita akan buka kembali seluruh kegiatan," katanya.

Ia menuturkan terkait dengan ditutupnya semua aktivitas tersebut, telah disebar melalui media resmi TNGGP dan media sosial lainnya, agar pendaki atau wisatawan yang hendak berlibur ke kawasan tersebut, dapat menahan diri sebagai upaya membantu penanganan cepat COVID-19.

"Selama enam bulan terakhir, kami sudah tiga kali melakukan penutupan, untuk pemulihan ekosistem dan pemeliharaan jalur pendakian, antisipasi melonjaknya pendaki setelah Lebaran dan PPKM Darurat, kami berharap semua pihak dapat memaklumi," katanya.

Baca Juga:Satgas Covid-19: Pelaku Perjalanan Internasional Wajib Jalani Karantina 8x24 jam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini