SuaraJabar.id - Muhammad Risman Sobari memulai bisnis perlengkapan outdoor pada tahun 2015. Saat itu, Risman mencoba merintis usahanya dengan modal Rp 1 juta.
Enam tahun berselang, usaha perlengkapan outdoor yang dirintisnya maju berkembang. Produk lansirannnya bahkan sudah menembus pasar luar negeri.
Dari bisnis tersebut, pria berusia 23 tahun asal Desa Cihanjuang, Kecamatan Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu kini mampu meraih omzet ratusan juta setiap bulannya.
Apa rahasianya? Risman sendiri memilih untuk menggeluti usaha perlengkapan outdoor karena hobi. Ia punya hobi naik gunung dan tergabung dalam komunitas pecinta alam semasa di sekolahnya.
Baca Juga:Pusat Perbelanjaan di Bandung Kembali Buka
Ia bersama sodaranya memproduksi kemudian hammock. Ia memberi nama produknya Monte Equipment.
"Pembeli pertama ketika awal merintis adalah komunitas yang memang sudah ada ruangnya," ujar Risman kepada Suara.com, Senin (2/8/2021).
Ia kemudian gencar memasarkan produknya lewat berbagai platform media sosial yang kemudian berkembang melalui development web.
Bisnis peralatan outdoor pun mulai merambah pasar mancanegara tahun 2016.
"Pembeli pertama dari mancanegara itu dari Hongkong," ucap kenang Risman.
Baca Juga:Mal Ditutup Selama PPKM, Begini Nasib Pilu Pedagang BEC
Setahun kemudian, Monte Equipment mulai mengembangkan produknya. Bukan hanya hammock, ia pun memproduksi berbagai jenis tas, celana, kemeja hingga jaket.
Pasar ekspor ke berbagai negara pun kian terbuka. Produk Risman sampai ke pecinta peralatan outdoor seperti di Malaysia, Singapura, Amerika hingga berbagai negara di Eropa.
"Tahun 2019 akhir sudah bisa ekspor produk tas. Tahun 2020 kita sudah ekspor ke semua negara melalui website," ujar Risman.
Keuntungan besar pun mulai didapat Risman dari bisnis peralatan outdoor-nya. Tahun ketiga usahanya berjalan, ia mendapat omzet sekitar Rp 200-300 juta setiap bulannya.
Tahun 2020, pandemi Covid-19 pun mewabah. Awalnya Risman khawatir bisnisnya akan terdampak melihat banyak bisnis lain yang mengalami pelambatan selama pandemi.
Namun dengan keyakinan dan modal jejaring yang cukup kuat, bisnis perlengkapan outdoor Monte Equipment miliknya justru meningkat hingga 40 persen.
Kondisi itupun bedampak terhadap omzetnya yang naik mencapai Rp 350-400 juta setiap bulannya.
"Di masa pandemi penjualan semakin naik karena terselamatkan dengan penjualan digital dan ekspor dengan kenaikan 30-40 persen," ujar Risman.
Ke depan, lanjut dia, Monte Equipment akan mengembangkan cabang offline. Sementara ini cabang offline resminya hanya ada di Jalan Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, meksipun produknya sudah merambah wilayah Indoensia.
"Reeseler-nya banyak di Indonesia," tukas Risman.