Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Cianjur Ancam Pemukiman Warga

"Ketinggian gelombang mencapai 7 meter, sehingga dapat mengancam keselamatan nelayan serta pemilik warung pinggir pantai," kata Sekretaris BPBD Cianjur.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 02 Agustus 2021 | 18:59 WIB
Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Cianjur Ancam Pemukiman Warga
Warung di pinggir Pantai Apra, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat, rusak akibat dihantam gelombang tinggi, bahkan gelombang menyebabkan abrasi yang mengancam puluhan warung dan perkampungan warga, Senin (2/8). [ANTARA/Ahmad Fikri]

SuaraJabar.id - Perairan di selatan Kabupaten Cianjur dilanda gelombang tinggi sejak beberapa hari terakhir. Akibatnya, dua bangunan warung di pinggir Pantai Apra, Kecamatan Sindangbarang, rusak berat dihantam gelombang tinggi.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur mengatakan, pihaknya sebelumnya telah mengimbau nelayan tidak melaut karena gelombang mencapai 7 meter lebih sejak beberapa hari terakhir, sehingga mengancam keselamatan nelayan dan pemilik warung pinggir pantai.

"Ketinggian gelombang mencapai 7 meter, sehingga dapat mengancam keselamatan nelayan serta pemilik warung pinggir pantai. Hari ini, dua warung pinggir pantai rusak berat dihantam gelombang," katanya, Senin (2/8/2021).

Gelombang tinggi yang menghantam hingga ke daratan, mengakibatkan abrasi sepanjang 500 meter dengan kedalaman 5 meter, sehingga mengancam puluhan warung yang berdiri di pinggir pantai selatan tepatnya di Pantai Apra.

Baca Juga:PPKM Level 4 Berakhir, Jalur Puncak Cianjur Mulai Ramai Dilalui Kendaraan

Tidak hanya warung pinggir pantai, gelombang tinggi juga mengancam pemukiman warga yang hanya berjarak 12 meter dari titik abrasi, dimana terdapat 40 rumah dengan jumlah jiwa sebanyak 150 orang.

"Kami sudah menyiagakan petugas BPBD dan relawan setiap malam, untuk memantau dan segera mengevakuasi warga jika gelombang kembali tinggi, serta abrasi terus meluas," katanya.

Sementara pemilik warung Imas (36) mengatakan, gelombang tinggi disertai abrasi yang menyebabkan warungnya rusak, merupakan yang terparah sejak lima tahun terakhir, meski setiap tahun gelombang tinggi kerap terjadi.

"Biasanya hanya sampai di bibir pantai, namun tahun ini, gelombang menghempas hingga ke daratan, merusak rumah dan mengancam perkampungan warga karena abrasi yang meluas. Untuk antisipasi semua warga diimbau waspada," katanya. [Antara]

Baca Juga:Truk Bermuatan Keramik di Puncak Ciloto Cipanas Terguling, Satu Orang Tewas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini