SuaraJabar.id - Pengacara kondang Hotman Paris memberi tanggapan atas orang tua Ayu Ting Ting yakni Ayah Rozak dan Umi Kalsum yang mendatangi rumah keluarga penghina putrinya yakni KD di Bojonegoro, Jawa Timur.
Menurut Hotman Paris, sikap main hakim sendiri dengan mengunjungi rumah dan melempar kalimat tak sopan justru bisa menimbulkan masalah baru.
"Kalau mendatangi kalau sebatas belum melakukan perbuatan kekerasan, ya bukan menghakimi sendiri," jelas Hotman Paris dikutip dari channel YouTube Star Story.
Saat ditanya soal cacian yang diduga diucapkan orangtua Ayu saat datangi keluarga haters, Hotman menyebut hal tersebut bisa jadi boomerang.
Baca Juga:PPKM Level 4 Diperpanjang, Bupati Bogor: Kita Selaraskan
"Tergantung caciannya itu apa, kalau kalimat itu sudah mengarah tindak pidana ya sudah bisa diajukan ke polisi," pungkas Hotman.
"Tergantung kalimatnya apa, bisa jadi boomerang. Tergantung kalimatnya apa," imbuhnya.
Ia pun mengingatkan mereka jika punya haters adalah resiko menjadi public figur.
Terkait adanya anggapan bahwa keluarga Ayu Ting Ting melanggar aturan PPKM dengan pergi ke Bojonegoro tanpa keperluan yang jelas, Hotman Paris mengatakan bepergian di tengah PPKM diperbolehkan selama tujuannya jelas dan punya surat izin.
"Memang boleh. Siapa bilang nggak boleh ke luar kota? Asalkan ada surat PCR sama surat vaksin. Kan boleh kan? Ke Bali bebas. Di Indonesia ini kan nggak ada larangan terbang, asalkan surat-suratnya dipenuhi. Surat jalan, vaksin, PCR," ucap Hotman Paris.
Baca Juga:PPKM Level 4 di Bandar Lampung Diperpanjang hingga 9 Agustus 2021, Ini Aturannya
Sebelumnya diberitakan, anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo meminta keluarga Ayu Ting Ting untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pasalnya kata Rahmad, aksi labrak haters itu dilakukan di tengah PPKM di Jawa dan Bali. Ia mengaku heran mengapa keluarga Ayu Ting Ting bisa melakukan perjalanan lintas provinsi tanpa kepentingan mendesak.
Padahak kata dia, mobilitas dalam kota saja masih dibatasi melalui pengetatan di sejumlah titik. Itulah mengapa, Rahmad meminta Ayah Rozak dan Umi Kalsum mau memertanggungjawabkan perbuatannya.