SuaraJabar.id - Bulan Agustus sering kali menjadi bulan gembira bagi penjual bendera Merah Putih. Namun Agustus tahun ini, para penjual bendera justru mengaku sepi pembeli.
Seperti yang dialami seorang penjual bendera musiman bernama Dede Alinurdin. Pria yang berjualan bendera di Cileunyi, Kabupaten Bandung itu mengatakan, pada tahun lalu dirinya bisa mendapatkan Rp 200 ribu per hari.
Namun kondisi saat ini kata dia, sepi pembeli dan penjualannya turun drastis.
"Sekarang bisa mendapat Rp50.000 per hari juga sudah untung," ujar Dede, Kamis (5/8/2021).
Baca Juga:Ngeri! Sosok Kepala Menyeramkan Muncul dari Dalam Toilet Rumah Warga
Pendapatannya berkurang drastis, padahal saat ini penjual bendera saingan tidaklah banyak. Pria berusia 51 tahun tersebut memang biasa menjadi penjual bendera musiman setiap menjelang agustusan.
Puluhan kodi biasanya terjual sejak menempati lapak. Namun sekarang hanya beberapa potong kain merah putih yang berhasil dijualnya.
Padahal, Dede sengaja datang dari Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya untuk berjualan di Cileunyi.
Bukan hanya menjadi profesi tahunan, menjual bendera juga menjadi pilihan setelah lapak cukurnya dilarang beroperasi karena PPKM.
"Saya tukang cukur. Masih di sekitar sini, tapi ditutup dulu karena PPKM. Jual bendera saya kira akan untung, tapi ternyata sepi, padahal tidak banyak yang jual," paparnya.
Baca Juga:Komnas HAM Panggil PT Kereta Cepat Indonesia China Terkait Pencemaran Lingkungan
Kondisi ekonomi masyarakat yang sedang berat membuat tidak banyak orang membeli bendera merah putih di depan rumah untuk merayakan hari kemerdekaan.
- 1
- 2