Mengenal KH Usman Dhomiri, Pendiri Laskar Hizbullah yang Masjidnya Tak Mempan Bom Belanda

KH Usman Dhomiri yang menyerukan santrinya untuk angkat senjata melawan Belanda ini juga dikenal memiliki karomah. Ia bisa berada di dua tempat dalam waktu bersamaan.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 17 Agustus 2021 | 07:00 WIB
Mengenal KH Usman Dhomiri, Pendiri Laskar Hizbullah yang Masjidnya Tak Mempan Bom Belanda
Masjid Baiturrohmah di Kota Cimahi yang dibangun pada tahun 1938. Semasa zaman mempertahankan kemerdekaan, masjid ini sering dipakai berkumpul oleh para pejuang kemerdekaan. Masjid ini pun pernah dibom oleh Belanda, namun tetap kokoh hingga saat ini. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Di daerah Cisangkan Kota Cimahi, terdapat sebuah jalan yang diberi nama KH Usman Dhomiri. Sosok yang dijadikan nama jalan itu merupakan seorang tokoh penyebar agama Islam sekalius pendiri Laskar hizbullah yang selalu terlibat aktif mengangkat senjata mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

KH Usman Dhomiri merupakan seorang ulama kharismatik penyebar dakwah Tarekat Tijaniyah.

Meski memilih jalan tarekat, ia tak tinggal diam ketika bangsanya diganggu penjajah. Kiai yang lahir pada tahun 1870 dan hijrah ke Kota Cimahi pada 1910-an ini kerap berkooordinasi dengan beberapa tokoh pejuang kemerdekaan.

Baca Juga:Keren! Sambut HUT RI ke-76, Bendera Merah Putih Raksasa Dibentangkan di Atas Tebing

Ia juga membentuk Laskar Hizbullah yang berisikan para ulama. Ia yang menggerakan santri untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Cimahi.

Laskar Hizbullah sendiri dikenal berisikan pejuang setia yang berani mati demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia ketika Belanda dan tentara sekutu kembali datang ke Bumi Pertiwi.

Kiprah KH Usman Dhomiri dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia sendiri sangat dibenci Belanda.

Tentara Belanda sempat mengirimkan pesawat tempur untuk membombardir masjid dan pesantren KH Ahmad Dhomiri, yakni Masjid Baiturrohmah di RT 04/08, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi.

Namun, masjid yang dibangun tahun 1938 tersebut sempat dibombardir tentara Belanda namun tetap berdiri kokoh.

Baca Juga:Bisa Buat Status Atau Dikirim Personal, Berikut 25 Ucapan Selamat HUT RI ke-76

Bahan peledak berkekuatan tinggi dalam bom yang dijatuhkan pesawat tempur milik Belanda tak mampu merusak masjid yang didirikan KH Usman Dhomiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak