Bahkan beberapa nama di antaranya kini sudah diabadikan sebagai nama-nama jalan di Kota Cimahi. Seperti Jalan sekitaran Cihanjuang yang diberinama Jalan Daeng Muhammad Ardiwinata dan sekitaran Padasuka yang diberinama Jalan KH. Usman Dhomiri hingga Sukimun.
Namun sejak pertempuran 4 hari 4 malam, para pejuang dan rakyat mulai mengungsi ke wilayah selatan lantaran kekuatan Belanda saat itu sulit untuk ditembus.
Menurut catatan sejarah, terang Machmud, tahun 1947 sudah banyak tokoh yang bergerilya di luar Cimahi seperti Pangalengan, Garut, Ciwidey, dan lain-lain.
"Jadi sampai tahun 1959 kehidupan Cimahi seperti Eropa Belanda karena sudah diduduki kuat oleh pasukan Belanda," tukas Machmud.
Baca Juga:Penuh Semangat, Difabel di Kabupaten Tegal Gelar Upacara Kemerdekaan
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki