PANAS! Sarekat Islam Sebut PKI Atheis usai Dituduh Maling Uang Rakyat

PKI juga menyebut Sarekat Islam sebagai sebuah kelompok politik yang sering melakukan pencitraan saja.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 03 September 2021 | 14:33 WIB
PANAS! Sarekat Islam Sebut PKI Atheis usai Dituduh Maling Uang Rakyat
Potret Vergadering antara dua kompetitor politik yaitu, Sarekat Islam dengan Partai Komunis Indonesia. Foto ini diambil sekitar tahun 1921-1925. [HR Online/Ist]

SuaraJabar.id - Sarekat Islam dan Partai Komunis Indonesia atau PKI sering kali bersitegang. Kedua kubu ini acap kali saling serang dengan cara melempar sindiran.

PKI yang sebagian massanya berasal dari Sarekat Islam Abangan (pecahan SI) disebut sejarawan asal Jepang bernama Takashi Shiraishi cukup sering membuat agitasi yang "menyenggol" Sarekat Islam Poetihan.

Namun tak jarang SI juga membalas sindiran-sindiran yang dilontarkan PKI.

Suatu ketika, PKI pernah menuduh Sarekat Islam sebagai golongan partai penggelap uang. Hal ini diketahui dari tulisan Takashi Shiraishi dalam bukuya “Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926”, (1997: 335).

Baca Juga:Sudah 16 Kepala Daerah di Jawa Timur Berlabel Koruptor

Hal ini kemudian memicu timbulnya permusuhan yang semakin kuat dari PKI dan Sarekat Islam. Selain menuduh sebagai partai koruptor, PKI juga menganggap SI sebagai partai yang lemah.

Buku Metamorfosis Sarekat Islam karya Handri Raharjo. (Suara.com/Husna Rahmayunita)
ILUSTRASI-Buku Metamorfosis Sarekat Islam karya Handri Raharjo. [Suara.com/Husna Rahmayunita]

Lebih parahnya PKI juga menyebut Sarekat Islam sebagai sebuah kelompok politik yang sering melakukan pencitraan saja.

Sindiran-sindiran ini yang kemudian menjadi omongan membabi buta dari kedua organisasi tersebut, banyaknya perkataan yang bersifat sindiran kerap menjadi akar pemicu konflik antar anggota.

Sarekat Islam Menganggap PKI Sebagai Partai Revolusioner yang Gegabah

Anggapan Sarekat Islam untuk PKI ini berdasarkan realita yang ada saat itu. Bahkan pendiri SI sendiri yaitu, HOS Tjokroaminoto menganggap PKI sebagai kelompok yang gegabah dan tak teratur.

Baca Juga:Sindir Vonis Koruptor Ringan karena Dibully Netizen, Gus Miftah: Lucu!

Partai ini juga sering memicu kerusuhan yang tidak bertanggung jawab. Adapun pemimpin partai komunis pertama yaitu Semaun, merupakan salah satu murid dari Tjokroaminoto.

Partai berwarna hijau milik Tjokroaminoto ini, tak jarang menemukan ulah PKI yang gegabah justru menjadi penyebab dari kerusuhan yang sangat berisiko bagi SI.

Sebab pemerintah kolonial mengetahui kedekatan Semaun dengan partai yang lahir di Surabaya ini. SI dianggap sebagai guru dari lahirnya gerakan-gerakan radikal yang terjadi dalam rentang waktu 1926-1927.

PKI Menyudutkan Haji Agus Salim Sebagai “Haji Belanda”
Menurut penggalan dari penelitian Takashi menyebutkan bahwa PKI pernah memanggil Haji Agus Salim sebagai “Haji Belanda”.

Hal ini merupakan sindiran yang keluar dari idiom komunis untuk menggoda kompetitor politiknya tatkala Vergadering (Diskusi Lapangan) dimulai.

Ada juga yang mengungkapkan mengapa Haji Agus Salim disamakan dengan Haji Belanda. Hal itu karena sentimen partai merah ini terhadap jabatan yang dimiliki beliau dalam organisasi SI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini