SuaraJabar.id - Tak banyak yang tahu, ternyata pegawai non PNS di Pemkot Cimahi yang satu ini adalah anak dari pemain Persib tahun 1982/1983 Asep Makmur.
Namanya Anne Moerdiany, perempuan cantik yang kini bekerja di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi sebagai Tenaga Harian Lepas (THL) atau non PNS.
Asep Makmur pernah bermain bersama Encas Tonif, Ade Mulyono, Dede Iskandar, Robby Darwis dan Adjat Sudrajat. Namun ia meninggal tahun 1992 akibat kecelakaan.
Meski memiliki ayah seorang pesepakbola, ternyata tak lantas membuat Anne mengerti akan dunia si kuli bundar. Meski begitu, jika Persib Bandung bermain, perempuan 31 tahun itu selalu penasaran untuk menontonnya.
Baca Juga:Anak STM Punya Guru Cantik, Warganet: Kalau Sakit Tetep Masuk!
"Waktu kecil itu suka diceritain soal sepakbola, Persib Bandung sama bapak walaupun gak ngerti sampai sekarang," kata Anne kepada Suara.com, Rabu (6/10/2021).
Anne ditinggal mendiang ayahnya tahun 1992, di mana ketika itu usianya masih 2 tahun. Hingga saat ini peninggalan ayahnya seperti kaos dan sepatu masih tersimpan di rumahnya di Jalan Kebon Kopi, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Ia pun mendapat cerita dari ibundanya bahwa semasa aktif bermain bersama Persib, ayahnya dilatih Marek Janota asal Polandia.
"Papa aku dulu pelatihnya dari Polandia Marek Janota," tutur Anne.
Memiliki darah dari seorang mantan pemain Persib Bandung, Anne pun diam-diam menjadi penggemar klub kebanggaan Bobotoh itu meskipun ia tak mengerti tentang sepakbola.
Baca Juga:Sosok Guru STM Cantik Bikin Murid Cowok Ogah Bolos, Warganet: Bak Bidadari
Meski begitu, Anne tahu Persib saat ini sedang terseok-seok di Liga I Indonesia 2021/2022. Tim asuhan pelatih Robert Rene Alberts itu puasa kemenangan dalam empat laga terkahir.
Dalam dua laga awal, Maung Bandung sukses mendulang enam poin. Namun memasuki pekan ketiga, Maung Bandung mulai kehilangan poin penuh ketika ditahan imbang Bali United 2-2 yang bermain dengan 10 orang ketika itu.
Setelahnya, Persib bermain melempem dan kehilangan keran golnya. Mereka bermain imbang 0-0 lawan Borneo FC, main imbang 0-0 lawan Tira Persikabo, dan terakhir bermain 1-1 lawan PSM Makassar.
"Iya kecewa sih gak menang-menang, hilang poinnya udah banyak," kata Anne.
Namun, ia meyakini Persib Bandung akan bangkit pada laga selanjutnya. Anne percaya para pemain yang ada saat ini akan membuktikan bahwa Persib merupakan salah satu tim besar.
"Iya harus menang dong. Kalau menang lagi kan posisinya bisa naik lagi," ucapnya.
Pada laga selanjutnya, Persib Bandung akan melawat pemuncak klasmen Liga 1 Bhayangkara FC. Persib tidak akan diperkuat gelandang andalannya, Mark Klock karena akumulasi kartu kuning.
Anne berharap Abdul Aziz bisa dimainkan untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan pemain naturalisasi tersebut. "Saya suka gaya mainnya Abdul Azis. Jadi saya berharap dia main nanti pas lawan Arema," tuturnya.
Anne Anak yang Berprestasi
Jika ayahnya handal dalam bermain sepakbola, Anne ternyata berprestasi di dunia pendidikan. Ia kuliah di Universitas Komputer (Unikom) Bandung jurusan Public Relationa (PR) menggunakan beasiswa.
"Aku dapet beasiswa dari semester 3 sampe lulus karenan aku mahaiswa berprestasi dan cumlaude. Aku juga dulu jadi perwakilan Putri Kampus se-Indonesia," tutur Anne.
Setelah lulus dengan predikat cumlaude, Anne langsung diangkat menjadi staf PR di Unikom. Setahun kemudian ia bekerja di Dinas Sosial Pemprov Jabar sebagai pegawai non PNS.
Kemudian tahun 2014 barulah ia bekerja di Pemkot Cimahi sebagai pegawai non PNS atau THL di Disnaker Kota Cimahi.
"Dulunya aku memang pernah PKL di Pemkot Cimahi," tukasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki