Diserang Kawanan Monyet Liar, Petani Palawija di Kaki Gunung Sawal Gagal Panen

Kawanan monyet dengan berbagai ukuran dan usia dengan leluasa menggasak tanaman, kata seorang petani.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 26 Oktober 2021 | 10:28 WIB
Diserang Kawanan Monyet Liar, Petani Palawija di Kaki Gunung Sawal Gagal Panen
ILUSTRASI kawanan monyet. [Facebook/Wisrut Suwanphak]

SuaraJabar.id - Petani palawija di wilayah perkebunan Desa Selasari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis tengah dipusingkan dengan kawanan monyet liar yang menyerang ladang mereka.

Kawanan monyet liar yang itu menggasak habis tanaman palawija. Akibatnya, petani palawija gagal panen.

Jejen, salah seorang petani mengungkapkan, kawanan monyet yang menggila tersebut berasal dari kawasan Gunung Sawal.

Sementara monyet tersebut turun dan memasuki kawasan perkebunan milik masyarakat sudah berlangsung lama.

Baca Juga:Viral, Seekor Lutung Berlarian di Atap Rumah Warga Diduga Kelaparan

Bahkan, katanya, gerombolan monyet terkesan tidak takut lagi ketika melihat ada petani yang sedang berkebun.

“Kawanan monyet dengan berbagai ukuran dan usia dengan leluasa menggasak tanaman,” kata Jejen, Senin (25/10/2021).

Sementara untuk mengusir kawanan monyet yang menggila tersebut, para petani sudah melakukan berbagai upaya. Akan tetapi, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

“Gerombolan monyet itu sulitnya dihalau. Sehingga, berbagai tanaman palawija seperti jagung, kacang-kacangan dan umbi-umbian terus digasaknya. Dan akibatnya gagal panen,” tuturnya.

Ia berharap pemburu dapat mengusirnya, sehingga monyet-monyet tersebut bisa kembali ke habitat atau tempat asalnya.

Baca Juga:Dua ABG Syok Didatangi Sosok Ini saat Nikmati WiFi Gratis, Ujungnya HP Melayang

“Sebab, selama kawanan monyet masih betah di perkebunan, dapat dipastikan para petani tanaman palawija akan selamanya gagal panen,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Selasari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Herman, membenarkan tentang adanya serangan hama monyet tersebut.

“Kawanan monyet semakin menggila, dan tidak takut lagi dengan orang yang berada di kebun,” ucapnya kepada HR Online, Senin (25/10/2021).

Lebih lanjut ia menduga banyaknya binatang monyet turun ke perkebunan karena habitatnya terganggu.

“Selain itu, pasokan untuk makannya juga berkurang. Atau bisa juga binatang buas mengejarnya,” ujarnya.

Menurutnya, untuk menghadapi hama monyet beda dengan menghadapi hama-hama lainnya.

Sebab, selain tidak takut lagi dengan manusia, kawanan monyet yang menggila tersebut seolah-olah sudah tahu jadwal dan waktu memasuki areal perkebunan.

“Agar kembali ke habitatnya, besar harapan selain para pemburu, petugas BKSDA juga ikut turun tangan untuk mengusirnya,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini