SuaraJabar.id - Tempat wisata Bekasi. Bekasi terletak tak jauh dari Jakarta, sekitar 40 km dari pusat Ibu Kota. Karena itu, Bekasi sering dipilih sebagai lokasi tempat tinggal oleh kelas pekerja di Jakarta.
Meski jadi pilihan untuk rumah tinggal, wilayah Bekasi juga memiliki sejumlah tempat wisata yang bisa jadi pilihan untuk mengisi hari libur. Tempat wisata di Bekasi tersebar, tak hanya di wilayah Kota, tapi juga di wilayah Kabupaten.
Pilihan wisatanya pun terbilang lengkap, ada wisata alam, wisata sejarah dan wisata religi. Berikut diantaranya.
Tempat wisata di Bekasi:
Baca Juga:4 Tempat Wisata Tasikmalaya yang Hits dan Fotogenik untuk Liburan Keluarga
1. Curug Parigi
Mungkin kita tidak pernah menyangka, kalau Bekasi memiliki curug. Biasanya curug bis akita temui di wilayah pegunungan atau perbukitan. Tapi siapa sangka kalau Kota Bekasi juga punya curug, Namanya adalah Curug Parigi.
Curug ini berada di daerah Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. Laman jejakpiknik.com menulis, curug ini terbentuk akibat proses penggalian batu Oleh Dinas Bina Marga.
Batu-batu tersebut rencananya akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan jalan dj daerah Narogong. Namun ternyata tidak semua batu bisa dipecah, karena merupakan bebatuan cadas.
Alhasil galian tersebut menyisakan bebatuan berbentuk tangga setinggi kurang lebih dua meter yang dialiri sungai yang jatuh ke bawah. Ini kemudian yang disebut-sebut sebagai curug. Bahkan ada yang menyebut Curug Parigi bentuknya mirip dengan Niagara fallas di Amerika Serikat.
Baca Juga:Daftar 15 Tempat Wisata di Bandung Terbaik yang Sedang Ramai Dikunjungi
2. Gedung Joang Bekasi
Gedung Joang ini terletak di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Letaknya tak jauh dari Stasiun Commuterline Tambun. Dinamakan Gedung Joang, karena gedung ini merupakan saksi sejarah perang Kemerdekaan Indonesia.
Laman Wikipedia.org menulis, gedung ini dibangun dua tahap, pertama pada 1906 dan kedua pada1925 oleh warga keturuna Tionghoa, Khouw Tjeng Kee.
Pada masa penjajahan Jepang, gedung ini diambilalih dan dijadikan salah satu pusat kekuatan tantara Jepang. Setelah Jepang menyerah pada 1945, Komite Nasional Indonesia menjadikan Gedung Joang Tambun Sebagai kantor Kabupaten Jatinegara.
Selain itu beragam peristiwa sejarah lainnya pernah terjadi di gedung ini. Hingga pada akhirnya kini Gedung Joang Bekasi dijadikan museum dan terbuka untuk umum, bagi yang ingin belajar sejarah, atau sekaar mengambil foto untuk media sosial.
3. Danau Cibeureum
Danau Cibeureum terletak di Kecamatan Tambun Selatan dan masuk dalam dua desa, yakni Desa Lambangjaya dan Desa Lambangsari. Lokasinya tak jauh dari perumahan elit Grand Wisata.
Laman sotorindonesia.com menulis, Danau CIbeureum adalah danau alami, bukan yang sengata dibentuk sebagai penampung air atau bekas galian tambang.
Ketika musim liburan, danau ini banyak dikunjung wisatawan, baik warga sekitar ataupun pelancong dari daerah yang jauh.
Di tengah danau ada sebuah pulau kecil yang ditumbuhi rerumputan yang rimbun, semakin membuat cantik danau ini. Danau Cibeureum seperti oase di tengah hiruk pikuk Bekasi yang terkenal dengan Kawasan industrinya.
4. Taman Buaya Indonesia Jaya
Taman Buaya Indonesia Jaya berada di Jl. CIkarang-Cibarusah, tepatnya di Kampung Bunisari, Desa Sukaragam, Kecamatan Serang, Kabupaten Bekasi. Laman jabarprov.go.id menulis, taman buaya ini adalah satu daei 10 besar tempat penangkaran buaya terbesar di dunia. Di dalamnya ada lebih dari 500 ekor buaya dari berbagai jenis.
DIantaranya buaya air tawar, Buaya Irian Jaya, dan salah satu jenis yang langka, yakni Buaya Putih atau Albino. Meski berfungsi sebagai tempat penangkaran, Taman Buaya Indonesia Jaya juga menjadi tempat wisata. Beragam atraksi buaya dihadirkan dalam waktu-waktu tertentu, seperti memberi makan buaya.
5. Pantai Mekar
Sekarang kita beralih ke pesisir. Meski identik dengan Kawasan Industri, Bekasi juga memiliki garis pantai. Ini karena Bekasi letaknya berada di bagian utara Pulau Jawa. Salah satu wisata pantai yang bisa dikunjungi di Bekasi adalah pantai Mekar, yang terletak di Kecamatan Muara Gembong.
Laman ihategreenjello.com menulis salah satu daya tarik Pantai Mekar adalah pemandangan alamnya yang indah. Penduduknya juga ramah kepada wisatawan local maupun asing. Meski belum dikelola dengan baik, pantai ini selalu ramai dikunjungi wisatawan ketika hari libur.
6. Pantai Muara Beting
Garis pantai Kabupaten Bekasi sepanjang 74 kilometer membuat daerah ini memiliki sejumlah tempat wisata pantai yang bisa dikunjungi. Selain Pantai Mekar, ada juga Pantai Muara Beting.
Lokasinya masih di Kecamatan Muara Gembong, tepatnya di Desa Pantai Bahagia. Jarak dari Kota Bekasi memang cukup jauh, yakni 48 kilometer. Namun akses jalan menuju kesana cukup mudah dengan jalan yang cukup lebar.
Laman tempatwisata.pro menulis, selain tempat wisata, di Pantai Muara Beting juga terdapat lahan konservasi hutan bakau seluas 70 hektare. Karena itu, di lokasi ini juga terdapat banuak burung yang mendiami hutan bakau tersebut.
Selain burung, di hutan bakau ini kita juga bisa menemui salah satu satwa yang sudah sangat langka, yakni Lutung Hitam.
7. Klenteng Hok Lay Kiong
Sekarang kita lanjut ke wisata religi. Sebagai kota satelit, latar belakang warga Kota Bekasi cukup beragam dalam hal suku, agama dan etnis.
Keragaman tersebut ditandai dengan berdirinya sejumlah rumah ibadah agama. Salah satunya adalah Klenteng Hok Lay Kiong yang berada di Jalan Kenari I, Margahayu, Bekasi Timur.
Laman historia.id menulis, klenteng ini sudah berusia 3 abad, atau 300 tahun. Seperti klenteng pada umumnya, warna merah mendominasi seluruh bangunan.
Sementara laman merahputih.com menulis, selain sebagai tempat ibadah, Klenteng Hok Lay Kiong juga terbuka untuk wisata sejarah. Pengunjungnya pun beragam. Tak hanya yang beragama Konghucu, namun ada juga dari pemeluk agama lainnya.
8. Pura Agung Tirta Bhuana
Selain rumah ibadah umat Konghucu, Bekasi juga punya rumah ibadah umat Hindu, yakni Pura Agung Tirta Bhuana, yang terletai di daerah Jaka Sampurna, Bekasi.
Selain tempat ibadah, Pura Agung Tirta Buana juga terbuka untuk kegiatan wisata. Namun sudah tentu kegiatan wisata tersebut jangan sampai mengganggu kegiatan ibadah.
Laman ihategreenjello menulis, di pura ini juga ada sanggar tari, bagi yang ingin belajar tari Bali. Siapa yang berminat bisa langsung mendaftar disana, dan mengikuti latihan setiap hari Rabu dan Sabtu. Pura ini banyak dikunjungi ketika akhir pekan, baik oleh pemeluk agama Hindu atau pemeluk agama lainnya.
9. Taman Rusa Kemang Pratama
Kemang Pratama adalah sebuah komplek perumahan elit di Rawalumbu, Kota Bekasi. Di dalam perumahan tersebut ada sebuah taman satwa, yakni taman rusa yang bisa dikunjungi oleh siapapun.
Laman jalanjalanenak.com menulis, di taman rusa tersebut ada enam ekor rusa, yang merupakan hibah dari Kebun Raya Bogor.
Taman Rusa Kemang Pratama cocok menjadi tempat wisata keluarga, terlebih bagi yang masih memiliki anak kecil. Selain itu, siswa sekolah, seperti PAUD, TK atau Sekolah Dasar juga kerap mengunjungi taman ini sebagai tempat untuk mempelajari satwa secara langsung.
10. Muara Cikahuripan
Di Kabupaten Bekasi bagian selatan ada sebuah desa wisata yang bernama Desa Kertarahayu. Desa ini berada di ujung selatan Bekasi, berbatasan langsung dengan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Suasananya masih rimbun dan teduh, jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Di Desa Kertarahayu ada sebuah tempat wisata baru yang dikelola warga setempat dan diberi nama Muara Cikahuripan.
Meski lokasinya jauh, tempat wisata ini perlahan diketahui banyak orang, seiring trend gowes di masa pandemi. Laman bersapedahan.wordpress.com menulis, Muara CIkahuripan adalah sebuah lokasi di tepi sungai yang bercabang.
Suasananya sangat tenang, karena berada di tengah pedesaan. Suasana tenang tersebut berpadu sempurna dengan suara gemericik air. Cocok bagi siapapun yang ingin relaksasi, melepas penat setelah seekan digempur pekerjaan di kota.
Itu tadi sejumlah tempat wisata di Bekasi yang bisa anda kunjungi di liburan mendatang. Karena lokasinya tak begitu jauh dari Ibu Kota Jakarta, lokasi wisata tersebut bisa jadi pilihan wisata singkat di akhir pekan.
Kontributor : Rio Rizalino