SuaraJabar.id - Kesal Perhutani tak kunjung membayarkan dana sharing, warga Desa Cigayam, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis mengancam akan menutup akses jalan bagi armada pengangkut kayu hasil penebangan.
Namun sebelum memblokade jalan, warga melakukan audiensi dengan dengan pihak Perhutani, di Aula Kantor Desa Cigayam, Senin (15/11/2021).
“Saya mengaku kecewa atas sikap Perhutani yang selalu memberikan janji. Namun mereka tidak pernah menepati janji,” kata Komar, warga Cigayam, Kabupaten Ciamis, Senin (15/11/2021).
Komar mengungkapkan, bahwa dari tahun 2020 sampai 2021, Perhutani tidak pernah memberikan dana kompensasi atau dana sharing kepada warga.
Baca Juga:Macan Kumbang Turun Gunung dan Terkam 9 Domba, Warga Ciamis Ketakutan
“Selain itu, janji untuk memperbaiki jalan pun hanya janji-janji saja,” ungkapnya.
Hal tersebutlah yang membuat warga Cigayam, Kabupaten Ciamis, melakukan audiensi dengan pihak Perhutani.
Menurutnya, aksi tersebut semata-mata hanya ingin meminta pertanggung jawaban dari Perhutani.
Sementara jika tuntutan tidak Perhutani penuhi, maka warga terpaksa akan menutup akses jalan yang ada di Dusun Pangadegan.
“Kami juga tidak akan membukanya sampai Perhutani mengabulkan tuntutan kami,” tegasnya.
Baca Juga:5 Cara Sederhana Menambah Tabungan, Sayang Kalau Tak Dicoba!
Sementara itu, Kepala Desa Cigayam, Dodi Haryana mengatakan, pihaknya berusaha untuk memfasilitasi serta mempertemukan warganya dengan pihak Perhutani.
Pasalnya, ia mengungkapkan bahwa ada riak di masyarakat terkait persoalan dana sharing dan perbaikan jalan.
Oleh karena itu, pihaknya hari ini, Senin (15/11/2021), mengundang tokoh masyarakat serta Perhutani untuk duduk bersama.
“Alhamdulillah tadi hadir juga Pak Asper (Asisten Perhutani),” ungkapnya.
Sehingga dengan adanya audiensi tersebut, pihaknya bisa mendengarkan apa keluhan masyarakat. Selain itu, apa saja kesanggupan dari pihak Perhutani atas tuntutan warga Cigayam.
Tentunya, ia berharap pihak Perhutani bisa merespon dan segera merealisasikan apa tuntutan warga.
“Tadi juga kita dengar jika Perhutani siap untuk melakukan perbaikan jalan. Namun untuk dana sharing ini belum ada kejelasan dari Perhutani. Makanya kami meminta untuk mengawal persoalan ini secara bersama-sama,” ujarnya.
Tanggapan Perhutani
Sayangnya, Asisten Perhutani, Udin, menolak awak media saat akan mewawancarainya. Bahkan, Asper langsung pergi menghindari wartawan.
Namun, dalam pembicaraan saat berlangsungnya audiensi, Perhutani mengakui jika dana sharing itu memang belum dibayarkan. Tapi, ia mengaku tidak mengetahui dana sharing tersebut tertahan di mana.
“Karena setahu saya, dana sharing ini bukan hanya untuk Desa Cigayam saja. Namun untuk beberapa wilayah pun sama. Dan itu terjadi sejak tahun 2016 atau 5 tahun ke belakang,” terang Udin.
Sedangkan terkait tuntutan warga soal perbaikan jalan, pihaknya berjanji akan segera merealisasikannya.
“Secepatnya akan kita lakukan perbaikan. Sedangkan untuk dana sharing, kami mengajak masyarakat silahkan langsung pertanyakan ke pejabat Perhutani yang lebih atas lagi. Dan saya juga siap ikut untuk mengawalnya bersama Pak Kades,” katanya.