Laut Tak Bersahabat, Nelayan Sukabumi Pilih Hilang Penghasilan Ketimbang Hilang Nyawa

"Ada juga yang menganggur atau kerja sampingan lainnya," ujar seorang nelayan di Palabuhanratu, Sukabumi.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 23 November 2021 | 16:32 WIB
Laut Tak Bersahabat, Nelayan Sukabumi Pilih Hilang Penghasilan Ketimbang Hilang Nyawa
ILUSTRASI - Menara pantai yang roboh diterjang ombak. BMKG akan kembali melakukan uji coba sirine peringatan dini tsunami pada Minggu (21/9/2021) lalu di Pantai Palabuhanratu. [Sukabumiupdate.com]

BMKG menyebut Siklon Tropis Paddy memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia berupa gelombang laut ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter (moderate) dapat terjadi di perairan barat Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian utara, perairan selatan Jawa Timur hingga Sumbawa, dan Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTB.

Selain itu, BMKG pun sebelumnya telah mengeluarkan prakiraan tinggi gelombang laut di perairan selatan Jawa Barat, termasuk Sukabumi. Lewat BMKG Stasiun Geofisika Bandung, prakiraan ini berlaku sejak 22 hingga 28 November 2021.

Tercatat, pada 22 hingga 24 November, gelombang diprakirakan mencapai 1,5 hingga 3 meter. Kemudian, 25 November 1,5 hingga 3,5 meter. Lalu, 26 November kembali mencapai 1,5 hingga 3 meter. Terakhir, 27-28 November diprakirakan mencapai 1,5 hingga 2,5 meter.

Baca Juga:Petugas Kesulitan Tebang Pohon yang Bikin Warga Takut Lewat Jalan Palabuhanratu-Cisolok

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini