Diduga Depresi usai Dipersekusi, Warga Ciamis Nekat Akhiri Hidup

Saya mendengar ibu menjerit dan langsung mendatangi warung. Terlihat bapak sudah meninggal, ujar anak korban.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 30 November 2021 | 17:00 WIB
Diduga Depresi usai Dipersekusi, Warga Ciamis Nekat Akhiri Hidup
Warung yang menjadi tempat T untuk mengakhiri hidupnya. [HR Online]

SuaraJabar.id - Suasana duka menyelimuti sebuah keluarga di Desa Cintaratu, Kec Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Salah seorang anggota keluarga mereka yang berinisial T, tewas usai mengakhiri hidup karena diduga depresi akibat dituding berencana membunuh tetangganya sendiri.

T diketahui dalam keadaan tak bernyawa oleh sang istri, Jumat (26/11/2021) lalu.

“Saya mendengar ibu menjerit dan langsung mendatangi warung. Terlihat bapak sudah meninggal,” ungkap Y yang merupakan anak korban,Selasa (30/11/2021).

Baca Juga:Ditinggal Cerai, Supriyanto Nekat Tancapkan Paku Sepanjang 14 Cm Ke Dahinya Sendiri

Menurut penuturan pihak keluarga, sebelum T mengakhiri hidupnya, beberapa hari sebelumnya belasan warga yang merupakan tetangganya mendatangi korban.

Kedatangan warga untuk meminta pengakuan korban. Warga menuduh T telah melakukan tindakan percobaan pembunuhan kepada tetangganya. Namun saat itu T tidak mau memberikan keterangan apapun kepada warga.

“Sehabis kejadian itu, bapak kelihatan murung. Akan tetapi beliau enggan bercerita apapun kepada keluarga,” ungkap Y.

Keluarga menduga, perbuatan nekat T mengakhiri hidupnya tersebut, karena depresi setelah mendapat tekanan dari massa.

Lebih lanjut Y menambahkan, awal dugaan persekusi tersebut saat warga menduga T dan temannya yakni M, mencoba melakukan perbuatan percobaan pembunuhan, kepada salah satu tokoh masyarakat setempat.

Baca Juga:WN Afghanistan Bakar Diri Hidup-hidup di Medan Diduga Karena Depresi

Keduanya diketahui telah menabur garam di dekat rumah tokoh masyarakat tersebut. Dan aksi mereka itu terekam CCTV atau kamera pengawas.

Sehingga, pada tanggal 18 November 2021 lalu, sekelompok massa mendatangi rumah M untuk meminta keterangan.

Lalu berlanjut pada tanggal 21 November 2021, massa kembali mendatangi rumah M dan T pada sore harinya.

“Salah satu warga mengatakan agar almarhum bapak segera tobat, dan mengaku perbuatannya,” terang Y.

Berdasarkan sumber informasi di lapangan, usai kejadian itu, M sempat dirawat di Puskesmas Sidaharja akibat sakit. Tiga hari kemudian T pun ditemukan tewas dengan nekat mengakhiri hidupnya di warung miliknya.

Terkait peristiwa ini, pihak Pemerintah Desa Cintaratu menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

Bahkan pemerintah desa pun mengaku sudah berupaya melakukan upaya musyawarah dengan kedua belah pihak. Akan tetapi jalan tersebut belum menemukan titik terang.

Kepala Desa Cintaratu, Ahmad Musadad mengatakan, korban satunya bernama M sudah mengadukan perihal tersebut ke Polres Ciamis.

“Selain itu, M juga meminta perlindungan hukum karena adanya tekanan,” kata Ahmad Musadad kepada HR Online-jejaring Suara.com, Selasa (30/11/2021).

Catatan Redaksi:

Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini