“Karyawan saya ada 30 orang, sekarang semuanya nganggur. Padahal kita kerja sukarela menjaga kenyamanan toilet dan keamanan pengunjung juga,” katanya.
Ia juga mengatakan, sejak toilet SPBU tidak ada yang jaga, kondisinya banyak yang tidak bersih.
“Selain menjaga kebersihan toilet, kita juga menjaga keamanan. Apabila ada orang ketinggalan barang, kalau ada yang jaga bisa ketahuan sama penjaga toilet,” katanya.
Sementara itu, Wakil Presiden Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) Soeharjono mengatakan, akan mengawal para penjaga toilet yang saat ini menganggur.
Baca Juga:Erick Thohir dan Sandiaga Uno Masuk Radar Capres 2024
“Setidaknya ada 15 ribu warga terdampak akibat kebijakan Menteri BUMN tersebut. Seperti halnya warga di Desa Sukahening Tasikmalaya ini. Kebanyakan mereka bekerja sebagai penjaga toilet di luar kota. Bahkan ada juga yang jadi pengusaha toilet di hampir seluruh SPBU Jawa Barat,” jelasnya.
Menurut Soeharjono, warga Desa Sukahening yang bekerja di perantauan sebagai penjaga toilet telah membantu perekonomian Kabupaten Tasikmalaya.
“Karena itu kami akan mengawal mereka yang menganggur akibat kebijakan Menteri BUMN dan mencari jalan keluar, bahkan akan berkoordinasi dengan Pak Menteri,” tandasnya.
Sementara itu sebelumnya video Menteri BUMN Erick Thohir terkait toilet SPBU viral. Menurutnya, toilet SPBU seharusnya gratis. Ia pun meminta Pertamina untuk menggratiskan toilet di seluruh SPBU.
Merespon hal tersebut, Pertamina kemudian menggratiskan toilet yang ada di SPBU. Buntutnya, para penjaga toilet yang bertugas membersihkan toilet pun harus melepas pekerjaannya.
Baca Juga:Erick Thohir Perintahkan BUMN Bikin Hunian Sementara Korban Erupsi Semeru