3. Hemat Kata
Penggunaan kalimat yang bertele-tele dapat melanggar syarat kalimat efektif. Usahakan hemat kata dala menyusun sebuah kalimat. Tidak perlu menambahkan kata yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Hal ini akan membuat kalimat menjadi panjang dan kehilangan makna. Lebih baik menyusun kalimat pendek yang efektif agar pembaca paham. Hemat pemakaian kata juga akan membantu penulis lebih produktif karena waktu untuk menulis lebih singkat.
4. Tidak Ambigu
Sebuah kalimat tidak boleh bermakna ganda atak multitafsir. Penulis yang baik akan menyusun kalimat dengan cermat dan jelas agar mudah dipahami.
Penulisan yang ambigu bakal membuat pembaca kebingungan menemukan maksud kalimat. Supayakalimat bebas dari risiko ambigu, susunannya perlu dibuat sesederhana dan seringkas mungkin.
Baca Juga:Heboh Jenderal Dudung Berdoa Pakai Bahasa Indonesia, Wasekjen MUI Bilang Begini
Contoh Kalimat Efektif
Berikut ini contoh-contoh kalimat yang sesuai dengan syarat kalimat efektif:
1. Kalimat efektif: Dia memaparkan minat baca kaum remaja menurun.
Kalimat tidak efektif: Berhubungan itu, dia memaparkan minat baca kaum remaja makin menurun.
2. Kalimat efektif: Pembangunan mendorong menuju zaman keemasan yang baru. Pembangunan menghendaki pengembangan bakat kebudayaan bangsa di segala lapangan, mulai dari hal kecil sampai problem besar.
Kalimat tidak efektif: Pembangunan mendorong menuju zaman keemasan yang baru. Oleh karena itu, pembangunan menghendaki pengembangkan bakat-bakat kebudayaan bangsa di segala lapangan, mulai dari hal yang terlihat kecil sampai problem-problem besar.
Baca Juga:PUEBI dan Kata yang Tidak Perlu Ditulis Kapital dalam Judul
3. Kalimat efektif: Kalimat harus disusun agar tidak membingungkan pembaca.