Calo Pekerja Migran Berkeliaran Cari Mangsa di Cianjur

"Kita minta semua lapisan warga untuk menolak kehadiran calon pekerja migran, agar tidak ada lagi kasus memilukan menimpa pekerja wanita asal Cianjur," ujarnya.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 16 Desember 2021 | 05:30 WIB
Calo Pekerja Migran Berkeliaran Cari Mangsa di Cianjur
ILUSTRASI - Sejumlah 386 pekerja migran Indonesia bermasalah (PMIB) yang dideportasi dari Malaysia tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (1/11/2021). [Dok. Humas Kemenko PMK]

SuaraJabar.id - Calo pekerja migran berkeliaran di Kabupaten Cianjur. Keberadaan mereka disebut berpotensi meningkatkan kasus penjualan orang atau trafficking.

Menanggapi banyaknya calo pekerja migran yang mencari mangsa di Cianjur, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur, Endan Hamdani meminta semua kalangan dari tingkat kecamatan hingga RT/RW ikut serta berperan aktif mengawasi pergerakan para calo.

"Hingga saat ini, moratorium yang diberlakukan sejak 2016, masih berlaku, sehingga pemerintah melarang pemberangkatan pekerja migran ke Timur Tengah. Namun berbagai cara dilakukan calo, untuk menjaring calon pekerja migran dengan iming-iming gaji besar," katanya, Rabu (15/12/2021) dikutip dari Antara.

Sehingga masih banyak pekerja migran khususnya perempuan yang tergiur meski jalur yang ditempuh terlarang atau ilegal terutama penempatan di sejumlah negara Timur Tengah dan negara lainnya di Jazirah Arab. Sehingga berbagai cara dilakukan termasuk melibatkan aparat desa dan RT.

Baca Juga:Malam Tahun Baru Mulai Jam 8 Malam, Polres Cianjur Tutup Jalur Puncak-Cipanas

Bahkan pihaknya mengimbau seluruh lapisan warga di wilayah utara hingga selatan Cianjur, untuk menjaga dan mengawasi gerak-gerik calo yang datang terang-terangan atau secara sembunyi-sembunyi untuk menjaring calon tenaga kerja.

"Kita minta semua lapisan warga untuk menolak kehadiran calon pekerja migran, agar tidak ada lagi kasus memilukan menimpa pekerja wanita asal Cianjur. Kami juga akan memperkatat dan segera melaporkan ke pihak berwajib kalau mendapat laporan terkait calo dan jasa tenaga kerja ilegal," katanya.

Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan, mengatakan berbagai kasus yang selama ini ditangani pihaknya, rata-rata menimpa pekerja migran yang berangkat secara ilegal, mulai dari kekerasan, penganiayaan dan gaji yang tidak dibayarkan.

"Kami berharap sama, peran serta dari berbagai lapisan warga, untuk menolak kehadiran calo tenaga kerja yang dapat memberangkatkan mereka ke luar negeri dengan persyaratan mudah. Kami berharap tidak ada lagi kasus yang menimpa pekerja migran asal Cianjur," katanya.

Baca Juga:Dokumen Pribadi Ditahan Perusahaan, Pekerja Migran Indonesia Desak Pemerintah Tegas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak