Nataru, Cabai Rawit di Bandung Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram

Di antaranya Jawa Timur Blitar dan Priangan Timur, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat tetangga sekitar Ciamis

Lebrina Uneputty
Jum'at, 24 Desember 2021 | 08:48 WIB
Nataru, Cabai Rawit di Bandung Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram
Ilustrasi.Pembeli membeli cabai rawit merah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Jumat (17/12/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

SuaraJabar.id - Jelang Natal dan tahun baru, harga cabai rawit yang semula Rp 40 ribu menjadi Rp 100 ribu per kilogram. Kenaikan pun terjadi untuk harga telur yang dijual Rp 31 ribu dari semula di kisaran Rp 24 ribu per kilogram. 

Kenaikan itu terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung dalam sepekan terakhir, salah satunya di Pasar Kosambi. 

Salah seorang pedagang pasar, Asep Supriatna (52) mengaku tidak mengetahui faktor kenaikan harga tersebut.

Namun informasi yang diperolehnya hal itu terjadi karena kelangkaan komoditas setelah mayoritas terserap untuk bantuan sosial. Meski mengalami kenaikan harga, cabai rawit dan telur masih tetap diburu oleh pembeli. 

"Gak tahu kenapa, katanya kekurangan barang diserap bansos," ucap Asep. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah menjelaskan, beberapa faktor yang membuat harga komoditas naik karena kondisi cuaca.

Anomali cuaca terjadi di daerah pemasok. Di antaranya Jawa Timur Blitar dan Priangan Timur, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat tetangga sekitar Ciamis

"Pertama yang signifikan itu cabai rawit itu tembus Rp 100 ribu per kilogram kalau cabai tanjung Rp 60 ribu. Signifikan cabai karena faktor cuaca," katanya. 

"Telur (harga) tiap pedagang berbeda tapi ada yang menyentuh Rp 31 ribu dalam peraturan menteri perdagangan HET telur Rp 24 ribu, kemarin dipantau Rp 28 ribu ada kenaikan signifikan karena memang pasokan aman tapi permintaan meningkat saat natal," ia melanjutkan. 

Kenaikan harga pun terjadi untuk komoditas daging ayam yang semula dijual Rp 34 ribu menjadi Rp 36 per kilogram. Harga tersebut masih wajar, hanya saja ia berharap kenaikan tetap stabil hingga akhir tahun. 

"Kami berharap sebenarnya pasokan aman, peningkatan karena permintaan. Apabila harga terus mengalami kenaikan maka bisa dilakukan intervensi operasi pasar," ucap dia. 

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat apabila harga terus mengalami kenaikan signifikan. Selain itu dilakukan intervensi yang dapat dilakukan. 

"Ada beberapa komoditas yang naik seperti cabe, bawang, telur, minyak goreng, daging ayam dan yang lain stabil," katanya. Ia akan melakukan rapat untuk menentukan langkah antisipasi kenaikan harga. 

"Kita lihat apakah (tindakan) operasi pasar apakah minta bantu ke pemerintah pusat," ungkapnya.

Kontributor : Cesar Yudistira

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini