Guru Besar Unpad Keturunan Siliwangi Nyalon Jadi Rektor Unsil

Sebagai keturunan Siliwangi, ia menganggap Wangsit Siliwangi harus menjadi budaya kerja organisasi yang dijalankan di Unsil.

Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 25 Desember 2021 | 14:02 WIB
Guru Besar Unpad Keturunan Siliwangi Nyalon Jadi Rektor Unsil
Guru besar Unpad, Prof Dr Nandang Alamsah Deliarnoor mengembalikan berkas pendaftaran Rektor Unsil di Gedung Rektorat Unsil Jumat (24/12/2021). [Kapol.id]

SuaraJabar.id - Dua orang Guru Besar Universitas Padjadjaran atau Unpad ikut meramaikan bursa pemilihan Rektor Universitas Siliwangi atau Unsil, Tasikmalaya.

Setelah Prof Muradi, kali ini giliran Prof Dr Nandang Alamsyah Deliarnoor yang mendaftarkan diri untuk mengikuti kontestasi pemilihan Rektor Unsil.

Putra daerah Tasikmalaya itu ikut mendaftarkan untuk menjadi Rektor Unsil. Guru besar Unpad itu pun mengembalikan berkas pendaftaran pada Jumat (24/12/2021), pukul 09.00 WIB.

Dalam mengembalikan berkas Guru Besar Unpad itu diantar sejumlah tokoh di Tasikmalaya.

Baca Juga:Fakta Baru Kasus Anggota TNI AD Tabrak Dua ABG lalu Dibuang ke Sungai

Tokoh tersebut merupakan sahabat saat Prof Nandang Alamsyah menghabiskan masa sekolah di SMA Negeri 3 Tasikmalaya.

Berkas persyaratan dari Guru Besar Unpad diterima oleh Sekretaris Panitia Pemilihan Rektor Unsil, Dr Iwan Wisandani.

Prof Dr Nandang Alamsyah Deliarnoor mengatakan, dirinya tertarik untuk ikut kontestasi pemilihan Rektor Unsil karena ada keterpanggilan ingin memajukan pendidikan dan memajukan Unsil.

“Sebagai warga asli Tasikmalaya, merasa terpanggil untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan Unsil,” kata Guru Besar Unpad, Prof Dr Nandang Alamsyah Deliarnoor usai menyerahkan berkas pendaftaran di Unsil.

Sebagai seuweu siwi atau keturunan Siliwangi, Nandang Alamsyah Deliarnoor merasa terpanggil untuk ikut memajukan Unsil Tasikmalaya yang statusnya saat ini sudah menjadi Perguruan Tinggi Negeri.

Baca Juga:Pelaku Anggota TNI, Polisi Serahkan Kasus Tabrak Lari Pasangan Sejoli ke Pomdam III

Darah Siliwangi yang mengalir dalam tubuhnya menjadi penyemangat untuk berani mencalonkan diri menjadi Rektor Unsil.

Apalagi lahir dan besar di Tasikmalaya, merasa terpanggil untuk mendarmabaktikan pengalaman yang dimilikinya di Unsil Tasikmalaya.

“Urusan menag atau kalah itu tergantung Allah saja. Sudah ditetapkan di laohull mahfudz saya hanya menjemput saja,” katanya.

Prof Dr Nandang Alamsyah Deliarnoor merupakan guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unpad Bandung.

Ia memiliki komitmen yang kuat untuk membangun Unsil menjadi universitas yang lebih baik di masa depan.

Sebagai keturunan Siliwangi, ia menganggap Wangsit Siliwangi harus menjadi budaya kerja organisasi yang dijalankan di Unsil.

Kata Nandang Alamsah Wangsit Siliwangi itu berarti, Wani, Alus Budi, Ngageuing, Someah, Ilahar dan Teguh.

Sedangkan Siliwangi bisa dijabarkan Sumanget, Imut,Lungguh, Iceus, Wanoh, Alus Lampah, Nalaktak, Gumbira dan Iman.

Niatnya untuk memajukan Unsil agar lebih baik dan lebih maju di masa depan diharapkan bisa menjadi jembatan untuk menjadi Rektor Unsil.

Sekretaris Panitia pemilihan Rektor Unsil, Dr Iwan Wasandani mengatakan ada 10 bakal calon Rektor yang sebelumnya mengambil berkas pendaftaran.

Dan yang pertama mengembalikan adalah Prof Muradi disusul oleh Prof Iis Marwan dan juga Prof Dr Nandang Alamsyah Deliaroor.

Iwan menyebutkan, sebelumnya ada 10 kandidat yang mengambil berkas pendaftaran, baik dari internal Unsil atau pun dari luar Unsil.

Panitia kemudian akan menguji keabsahan berkas bakal calon Rektor pada Senin sampai Rabu 29 Desember 2021, untuk mengecek ada ijin atau tidak dari pihak Rektornya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini