"Setelah lama berhenti, tanggal 18 September 2021 tiba-tiba aktivitas tambang mulai lagi. Untung warga langsung menolak," terang Eli.
Eli menjelaskan dampak paling dirasakan warga adalah bising dan hancurnya akses jalan desa sepanjang 1.500 meter akibat lalu-lalang dump truk pengangkut batu. Padahal, jalan tersebut baru saja diaspal hotmix menggunakan dana desa.
"Padahal jalan desa baru diperbaiki, tapi rusak lagi oleh dump truk," tukasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Baca Juga:Viral, Oknum Diduga PNS Ketangkap Basah Lagi Ngamar, Netizen: Gajinya Buat Nyewa Hotel