Adik Ainun Habibie Minta Tempat Hiburan Malam di Sekitar Jalan Ranggamalela Ditutup

"Saya terganggu enggak bisa tidur," kata adik mendiang Ainun Habibie itu.

Ari Syahril Ramadhan
Senin, 10 Januari 2022 | 15:49 WIB
Adik Ainun Habibie Minta Tempat Hiburan Malam di Sekitar Jalan Ranggamalela Ditutup
Melok Bersari yang merupakan adik dari Ainun Habibie ketika memberikan keterangan mengenai tempat hiburan malam yang ada di sekitar Jalan Ranggamalela, Kota Bandung, Senin (10/1/2022). [Suara.com/Cesar Yudistira]

SuaraJabar.id - Melok Bersari, Ketua RT di daerah Jalan Ranggamalela Kota Bandung meminta tempat hiburan di daerah itu ditutup,

Melok yang merupakan adik almarhumah Ainun Habibie mengatakan, keberadaan tempat hiburan malam seperti bar dan pub di lingkungan tempat mereka tinggal sudah sangat mengganggu warga setempat.

Melok mengatakan bahwa, Jalan Ranggamalela ini sejak lama merupakan zona hunian, ada sekitar 30 kepala keluarga yang menghuni wilayah tersebut.

"Sebetulnya dari dulu ini zona hunian, di Bandung ini kan banyak zona hunian ya, kalau zona bisnis itu kan di Alun-alun, Braga, Asia Afrika," katanya ketika ditemui, Senin (10/1/2022).

Baca Juga:Mudik dari Timur Tengah, Dua Buruh Migran asal Bandung Barat Probable Omicron

Pantauan wartawan, sekitar tiga rumah dari Melok, terdapat satu bar. Dan tak jauh di belakang rumahnya juga terdapat satu tempat hiburan malam lainnya.

Melok menambahkan, sudah lebih dari 10 tahun ia merasa terganggu akan suara yang ditimbulkan dari beberapa tempat hiburan yang berada cukup dekat dari rumah yang ia tinggali tersebut.

"Saya terganggu enggak bisa tidur," kata dia.

Melok yang juga menjabat sebagai ketua RT di lingkungan tersebut mengaku, hal yang sama dialami oleh warga sekitar.

Ia pun sempat dibuat geram dengan adanya beberapa tempat hiburan di lingkungan yang ia tinggali sudah lama tersebut.

Baca Juga:Disdik Kota Bandung Klaim PTM 100 Persen Digelar dengan Prokes Ketat

Ia pernah tidak bisa masuk rumahnya sendiri, karena pagar pintunya terhalang oleh kendaraan parkir di depan rumahnya.

Melok menduga, kendaraan tersebut merupakan kendaraan orang yang ingin ke tempat hiburan malam yang berada di dekat rumahnya.

"Karena tempat hiburan itu, minim tempat parkirnya," katanya.

Beberapa kali juga ia mendapati orang tergeletak trotoar jalan dekat rumahnya dalam kondisi terpengaruh minum-minuman keras.

"Itu (musiknya) sampai kedengaran waktu subuh-subuh," ucapnya.

Ia pun sering kali mengirim surat kepada Pemkot Bandung guna menyelesaikan masalah yang ia hadapi bersama bersama dengan warga. Namun sampai dengan kini, ia tidak mendapat jawaban yang diharapkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini