Bukan Cuma Terbangkan Kubah Masjid, Hujan Angin di Tasikmalaya Tumbangkan 31 Pohon dan Rusak Puluhan Rumah Warga

Hampir semua kecamatan di Kota Tasikmalaya terkena bencana pohon tumbang saat terjadi angin puting beliung dan hujan deras disertai butiran es.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 26 Januari 2022 | 11:22 WIB
Bukan Cuma Terbangkan Kubah Masjid, Hujan Angin di Tasikmalaya Tumbangkan 31 Pohon dan Rusak Puluhan Rumah Warga
Sejumlah warga berusaha mengevakuasi kubah masjid yang jatuh saat hujan deras dan angin kencang di Kampung Cipicung, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). [ANTARA/HO-Warga]

SuaraJabar.id - Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar mengatakan terdapat 31 pohon tumbang saat wilayahnya dilanda hujan deras, hujan es dan angin kencang pada Selasa (25/1/2022) kemarin.

Menurutnya, insiden pohon tumbang tersebut terjadi hampir merata di semua kecamatan yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya.

Cuaca ekstrem berupa hujan es dan angin puting beliung juga memporak porandakan puluhan pohon serta belasan rumah rusak tertimpa pohon tumbang.

“Iya, di Tasikmalaya Kota pada siang tadi terjadi fenomena alam puting beliung dan hujan angin disertai dengan butiran es,” kata Ucu Anwar, Rabu (26/1/2022).

Baca Juga:Bencana Angin Puting Beliung Memorakporandakan Empat Kecamatan di Kabupaten Probolinggo

Ia menyebutkan, terdapat 31 pohon tumbang dan belasan rumah tertimpa pohon. Selain itu, pohon tumbang dan angin puting beliung juga merusak sarana ibadah serta pondok pesantren.

“Tidak ada korban jiwa sementara ini. Kalau korban materi cukup banyak dan sedang dalam proses asesmen oleh teman-teman kami lapangan,” terang Ucu.

Hampir semua kecamatan di Kota Tasikmalaya terkena bencana pohon tumbang. Dampak dari bencana tersebut, lanjut Ucu, sejumlah ruas jalan nasional dan jalan provinsi mengalami kemacetan arus lalu lintas kendaraan yang sangat signifikan.

“Oleh sebab itu kami dan berbagai elemen lain seperti Satlantas, Satpol PP semua bekerja sama sinergis dalam rangka memberikan layanan terbaik buat masyarakat Kota Tasikmalaya,” katanya.

Adapun wilayah yang paling parah terdampak cuaca ekstrim kali ini yaitu wilayah Kecamatan Cipedes, Indihiang dan Mangkubumi.

Baca Juga:Kubah Masjid Al Istiqomah Roboh saat Tasikmalaya Diterjang Angin Kencang dan Hujan Deras

Menurut Ucu, penyebab pohon tumbang salah satunya adalah tidak terawatnya kondisi pohon, serta semakin tuanya usia pohon. Sehingga memungkinkan kembali potensi tumbang manakala terjadi hujan yang seperti kita alami tadi siang.

“Kita menggunakan crane karena ini bagian sinergitas kami dengan berbagai OPD. Jadi, crane kita datangkan dari Dishub. Karena ada jangkauan yang harus menggunakan crane dalam rangka memberikan pemangkasan sebelum pohon tumbangkan,” terangnya.

Kedepan BPBD akan terus melakukan mitigasi, dan setiap hujan turun pihaknya selalu melakukan patroli bersama.

“Setiap hujan mungkin akan terjadi bencana Hidrometeorologi enitime. Hal ini karena efek lalina untuk cuaca anomali ini yang mengakibatkan kebencanaan hidrometeorologi bisa terjadi. Kami harapkan kedepan masyarakat bisa lebih waspada lagi,” kata Ucu.

Ia menambahkan, dari pagi hingga malam harus sudah bersiap-siap karena melihat cuaca yang sedemikian ekstrim. BPBD Kota Tasikmalaya menerjunkan semua timnya.

“Hingga malam ini kami belum bisa mengevakuasi semua. Ada beberapa titik salah satunya di area olahraga Dadaha yang beberapa kondisinya sangat memprihatinkan akibat tertimpa pohon tumbang. Itu akan kita selesaikan malam ini juga,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, deras disertai angin kencang terjadi di beberapa wilayah di Kota Tasikmalaya pada Selasa (25/1/2022) sore. Kondisi tersebut membuat beberapa bangunan rusak dan pohon tumbang.

Di Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, kubah Masjid Al Istiqomah roboh saat angin kencang melanda daerah tersebut pada pukul 15.00 WIB.

"Kejadiannya pas hujan, langsung jatuh kubahnya," kata Pengurus DKM Al Istiqomah Agus Nasaromdoni dikutip dari Antara.

Ia menyampaikan kubah masjid itu jatuh ke bagian belakang dan menimpa sebagian atap rumah warga dan dua sepeda motor yang berada di belakang masjid.

Akibat peristiwa itu, kata dia, tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerusakan rumah dan sepeda motor, termasuk pada bangunan masjid yang ditaksir kerugiannya sekitar Rp 100 juta.

"Kubah itu belinya Rp 64 juta, kerugian ditaksir Rp 100 juta," katanya.

Ia menyampaikan setelah kejadian itu warga secara gotong royong membersihkan material bangunan, kemudian memperbaiki masjid agar bisa digunakan kembali untuk kegiatan ibadah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini