SuaraJabar.id - Sebanyak 13 siswa dan satu guru peserta pembeajaran tatap muka atau PTM di Kota Bandung terkonfirmasi positif COVID-19 usai mengikuti tes antigen acak yang digelar pada 24-28 Januari 2024 lalu.
Menanggapi temuan ini, Kasi Kelembagaan dan Peserta Didik Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Bandung, Risman Isnaeni mengatakan bukan berarti PTM langsung diberhentikan.
Menurutnya, harus dipatikan terlebih dahulu apakah orang positif Covid-19 di sekolah di atas lima persen atau di bawah.
Setelah mendapati data tersebut pihaknya dapat menentukan langkah apa selanjutnya, apakah PTM dilanjutkan atau dihentikan.
"Jadi kita harus melihat hasil persentasenya dulu sebelum menghentikan PTM di sekolah," ungkapnya
Baca Juga:Positif COVID-19, Tiga Pemain PSS Sleman Jalani Isolasi Mandiri
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengatakan, 14 orang terkonfirmasi positif Covid-19 ini diperoleh pada data tersebut diperoleh hingga 29 Januari 2022.
Total sekolah yang telah mengikuti kegiatan surveilans Covid-19 ini sebanyak 58 sekolah dari target 60 sekolah berbagai jenjang.
"Total sampel 2.488 orang terdiri dari siswa 2.216 orang dan guru 272 orang," ujarnya.
Sedangkan untuk peserta PTM Bandung sendiri yang berstatus negatif Covid-19 sebanyak 2.474 orang.
Sementara itu, Pemerintah Kota Bogor menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh sekolah yang ada di wilayah mereka. Kebijakan penghentian PTM ini disebabkan oleh lonjakan kasus COVID-19 pada siswa dan tenaga pendidik.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, PTM dihentikan hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Sampai lonjakannya melandai. Vaksin anak-anak sudah seluruhnya, termasuk dosis kedua seluruh guru serta tenaga kependidikan sudah vaksinasi booster (penguat)," kata Bima Arya dikutip dari Antara, Sein (31/1/2022).
Menurut Bima, Pemerintah Kota Bogor akan menggencarkan vaksinasi dosis anak usia 6-11 tahun hingga tuntas dosis kedua serta vaksinasi penguat bagi guru dan tenaga pendidik.
Baca Juga:Naik Lagi, 18 Warga Sumbar Terpapar Covid-19
Data Dinas Kesehatan Kota Bogor menyebutkan ada penambahan kasus pasien positif COVID-19 siswa dan guru, yang semula 36 orang menjadi 45 orang.
Kasus pasien positif COVID-19 pada 36 siswa dan guru terjadi di sembilan sekolah terdiri atas lima sekolah tingkat SMA, tiga sekolah tingkat SMP dan satu sekolah ditemukan pada sekolah dasar.
Di tingkat SMA, yakni SMA Regina Pacis satu kasus, SMAN 6 sebanyak 15 kasus, SMA Bina Insani 10 kasus, SMAN 2 satu kasus dan SMAN 1 dua kasus.
Di tingkat SMP, di SMPN 6 ditemukan sebanyak empat kasus, SMPN 2 satu kasus dan SMPN 3 satu kasus, terakhir SD Julang ditemukan satu kasus.
Dari hasil penelusuran data berkembang menjadi 45 kasus positif dari sekolah-sekolah tersebut.
Bima Arya menyampaikan lonjakan pasien COVID-19 secara keseluruhan yang telah mencapai 115, melampaui prediksi Satgas COVID-19 Kota Bogor bahwa angka penyebaran mencapai 100 orang.
"Kita sepakati untuk menunda PTM di semua tingkatan, karena angkanya tinggi sekali," katanya.