
"Saya belajar waktu direhab. "Menurut saya ini peluang bisnis dan suatu seni yang bisa ada harganya," ujar Deni.
Setelah selesai menjalani rehabilitasi, Deni tak langsung pulang ke Kota Cimahi. Ia bekerja terlebih dahulu bekerja di sebuah workshop di Bali. Pada April 2021 Deni memutuskan pulang ke kampung istrinya di Kediri.
Di sana ia mulai memulai usaha kreatif dengan membuat kerajinan berbahan dasar kertas koran.
Untuk membuat kerajinan tersebut biasanya Deni menggunakan kertas koran retur. Ia membeli kertas koran retur dengan sistem kiloan.
Kertas koran tersebut dijadikan berbagai macam kerajinan seperti, dompet, miniatur kapal laut, kotak tisue, hingga miniatur harley. Kreativitas yang diciptakannya itu akhirnya diterima masyarakat.
Baca Juga:Usai Salat Ied, Pemulung: Alhamdulillah Bisa Kumpulkan Koran Bekas Lagi
"Waktu di Kediri saya merintis, tapi lumayan udah bisa kirim ke Singapura dan Australia," ucap Deni.
Sekitar setahun di Kediri, Deni memutuskan pindah dan memulai usahanya di Kota Cimahi awal tahun 2022 yang merupakan kota kelahirannya. Ia memiliki tempat workshop di Jalan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Harga jual kerajinan berbahan koran milik Deni dijual bervariasi. Dari mulai Rp 75 untuk tempat buah-buahan hingga harga tertinggi yakni miniatur sepeda motor dan pinisi yang dijualnya Rp 500-750 ribu per unit.
"Kalau yang pesan ada aja. Minggu ini ada dua miniatur sepeda motor sama empat tempat buah-buahan," ujarnya.
Alasan Memilih Koran dan Kendala yang Dialaminya
Baca Juga:Profil Herjunot Ali, Aktor Film Berbakat Pernah Jualan Koran Bekas
Deni menjelaskan pemilhan koran sebagai bahan utama kerajinan miliknya. Menurutnya, koran memiliki nilai seni yang cukup tinggi meskipun kekinian sulit dicari lantaran sudah termakan perkembangan teknologi.