Desak Pemerintah Turunkan Harga Pertamax, Mahasiswa Bandung: BBM Dikendalikan Oligarki!

"Ini merupakan simbol Pertamina, kalau misalkan aksi di DPRD atau di Gedung Sate kita mau bertemu dengan siapa, mau bicara dengan siapa," ujarnya.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 07 April 2022 | 16:11 WIB
Desak Pemerintah Turunkan Harga Pertamax, Mahasiswa Bandung: BBM Dikendalikan Oligarki!
Puluhan mahasiswa menggelar demonstrasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Depo Pertamina Gedebage, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (7/4/2022). [M Dikdik RA/Suara.com]

SuaraJabar.id - Puluhan mahasiswa menggelar demonstrasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Depo Pertamina Gedebage, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (7/4/2022). Mereka mendesak pemerintah segera menurunkan harga BBM jenis Pertamax dan memastikan pasokan BBM bersubsidi untuk rakyat.

Puluhan massa aksi terdiri dari mahasiswa yang berasal dari beberapa kampus di Bandung, mayoritas mengenakan almamater Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) dan Universitas Bale Bandung (Uniba), beberapa lagi berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Pasundan (Unpas) dan Unikom.

Kelompok mahasiswa yang tergabung pada Forum Aliansi Mahasiswa Bandung Raya itu mulanya berkumpul di kampus 2 UIN SGD, Jalan Soekarno-Hatta, sekira sejak 13.00 WIB. Sejam kemudian, mereka bergerak menuju titik aksi, berkonvoi menggunakan sepeda motor dan satu mobil komando.

Massa aksi tampak membawa spanduk dan poster-poster protes bertuliskan tuntutan mereka. Seperti "BBM Dikendalikan Ologarki" dan "Tolak Kenaikan Harga BBM".Di depan Depo Pertamina Gedebage mereka bergantian menyampaikan orasi.

Baca Juga:Keunikan Masjid Al Irsyad dan 99 Buah Lampu Sebagai SimbolAsmaul Husna

"Kami tidak sepakat dengan pemerintah atas kenaikan harga BBM ini," teriak salah seorang orator di depan massa aksi yang berkumpul di muka kantor Marketing Operation Region III Terminal BMM Bandung tersebut.

Seorang perwakilan mahasiswa, Azmi Hibatullah menjelaskan bahwa mereka dengan sengaja menargetkan Depo Pertamina tersebut menjadi sasaran titik aksi.

"Ini merupakan simbol Pertamina, kalau misalkan aksi di DPRD atau di Gedung Sate kita mau bertemu dengan siapa, mau bicara dengan siapa, orang kita sudah tidak memiliki kepercayaan kepada para pejabat," kata Azmi kepada Suara.com di lokasi.

Menurutnya, kenaikan harga BBM akan memberatkan masyarakat, terlebih daya ekonomi masyarakat dinilai menurun akibat pandemi Covid-19.

"Aksi ini lebih kepada (menuntut pemerintah) menurunkan harga Pertamax dan menjamin subsidi BBM jenis Pertalite untuk rakyat," katanya.

Baca Juga:Dihadang Masuk ke Gedung DPRD Sumsel, BEM Se-Sumsel Kecewa: Jika Tidak Boleh Masuk, Kami Blokir Jalan

"Makanya kita hadir di sini satu sisi kebijakan Pertamina sudah jelas BBM Pertamax naik, satu sisi kondisi ekonomi sedang menurun, apalagi Pendapatan Asli Kota Bandung sedang menurun, ini menyebabkan gelombang kelompok mahasiswa menjadi marah," ia mengimbuhkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak