Potensi Zakat di Jawa Barat Rp 30 Triliun, Ridwan Kamil Minta Lembaga Amil Zakat Keroyok Kemiskinan Ekstrem

"Barangsiapa yang tidak berzakat ibaratnya di dalam hartanya banyak kotoran. Nah untuk membersihkannya harus melalui zakat," kata Ridwan Kamil.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 12 April 2022 | 16:21 WIB
Potensi Zakat di Jawa Barat Rp 30 Triliun, Ridwan Kamil  Minta Lembaga Amil Zakat Keroyok Kemiskinan Ekstrem
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberi materi tausyiah subuh di Masjid Jogokariyan, Mantrijeron, Kota Jogja, Rabu (6/4/2022). [Dok.istimewa]

SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta lembaga amil zakat untuk bersama-sama menanggulangi kemiskinan ekstrem di tahun 2022 dan 2023.

Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil setelah menunaikan pembayaran zakat mal melalui Baznas Jawa Barat di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (12/4/2022).

Menurutnya, target jangka pendek pengumpulan potensi zakat melewati Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) setempat pada tahun 2022 sebesar Rp 1,6 triliun.

"Potensi zakat di Jabar itu sekitar Rp 30 triliun. Sehingga dari target Baznas Jabar Rp 746 miliar kita targetkan mudah-mudahan dalam waktu jangka pendek dapat tercapai Rp 1,6 triliun. Semoga warga Jabar bisa soleh dan mencapai target," kata Ridwan Kamil dikutip dari Antara.

Ridwan Kamil mengemukakan, pembayaran zakat pada bulan Ramadhan bertujuan untuk menyucikan diri demi membersihkan sebagian harta yang kotor.

Pada momentum tersebut, Ridwan Kamil menandatangani prasasti klinik Inggit Garnasih dan meluncurkan Rumah Singgah Baznas Jabar (Rengginas).

Baca Juga:KAI Cirebon Sediakan 1,2 Juta Tiket Selama Masa Angkutan Lebaran

"Zakat itu ibaratnya menyucikan. Barangsiapa yang tidak berzakat ibaratnya di dalam hartanya banyak kotoran. Nah untuk membersihkannya harus melalui zakat," kata Ridwan Kamil.

Menurut dia, di bulan yang penuh dengan keberkahan ini, pembayaran zakat dilakukan dari level Presiden ke gubernur, hingga wali kota/bupati kepada Baznas.

"Di bulan Ramadhan penuh keberkahan kita menyelenggarakan kegiatan pembayaran zakat dari level Presiden, gubernur, wali kota/bupati kepada Baznas di wilayah masing-masing," kata Kang Emil.

Menunaikan zakat di bulan Ramadan merupakan salah satu kegiatan yang bermaslahat. Tujuannya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

"Ini sangat relevan dengan semangat Ramadan yang terus kita carikan kegiatan-kegiatan yang bermaslahat," ujarnya.

Jika target perolehan zakat tahun ini dapat diwujudkan, maka akan sangat membantu Pemda Provinsi Jabar dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem.

Untuk itu, Kang Emil meminta Baznas menggandeng lembaga amil zakat lainnya bersama-sama menanggulangi kemiskinan ekstrem di tahun 2022 dan 2023.

"Khusus di Jawa Barat, kita ada empat level kemiskinan, tiga teratas alhamdulillah membaik. Tetapi kemiskinan ekstrem perlu mendapatkan perhatian. Oleh karena itu arahan saya agar Baznas Jabar dan kota/kabupaten, juga lembaga amil zakat bergotong-royong mengeroyok sisi segmentasi kemiskinan ekstrem di tahun 2022 dan 2023," katanya.

Sementara itu Ketua Baznas Jabar Anang Jauharrudin berharap setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, selanjutnya para pejabat di lingkungan Pemda Provinsi Jabar mengikuti dengan membayar zakat melalui Baznas Jabar.

"Untuk zakat, infak melalui Baznas, kami memohon kepada Pak Gubernur dan Wagub, mudah-mudahan disertai pejabat lainnya berkenan melaksanakan zakat mal melalui Baznas Jabar," kata Anang.

Adapun dari pihak Baznas menargetkan Rp1,6 triliun terkumpul pembayaran zakat dari masyarakat Jabar.

"Total penghimpunan Baznas se-Jabar tahun 2021 sebanyak Rp726 Miliar. Untuk mencapai target tahun ini, Baznas RI menugaskan dapat dicapai Rp1,6 triliun se-Jabar," tuturnya.

Baca Juga:Yuk! Tunaikan Zakat dengan Mudah dan Aman bersama BRImo

Untuk menyiasati hal itu, Baznas Jabar akan bergerak cepat melalui kerja sama dengan berbagai pihak.

"Sesuai arahan Bapak Gubernur Jabar, kami dituntut berkolaborasi dan berinovasi," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini