"Ibu itu pingsan, waktu kami angkat ibu itu, justru menahan dan memaksa untuk tetap menyebrang arus yang sedang ditutup," katanya.
Ia menyebutkan, rekayasa arus lalu lintas ini dilakukan untuk memperlancar laju kendaraan dari arah Jawa dan Jakarta yang tampak padat. Namun, masyarakat lokal kurang memahami agenda tahunan yang membuat arus lalu-lintas menjadi padat.
"Rekayasa lalu-lintas ini, kami lakukan untuk memperlancar arus mudik. Tapi masyarakat tetap memaksa melawan petunjuk dari petugas," katanya.
Kontributor : Abdul Rohman
Baca Juga:Bagaimana Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan Selama Mudik? Ini Kata PMI