Workshop Literasi yang Diinisiasi Suara.com di Bandung Bekali Publik Hadapi Tantangan Era Digital

Talkshow dan workshop hybrid dengan tema "Bandung #MakinCakapDigital" yang diinisiasi Suara.com dan berlangsung di Bandung, Jawa Barat dari 18-19 Mei 2022

Galih Prasetyo
Kamis, 19 Mei 2022 | 23:35 WIB
Workshop Literasi yang Diinisiasi Suara.com di Bandung Bekali Publik Hadapi Tantangan Era Digital
Poster rangkaian kegiatan literasi digital Bandung #MakinCakapDigital yang digelar 18-19 Mei 2022 di Bandung. [Suara.com]

Pembuatan Konten yang Berkualitas

Sementara itu pada workshop hari kedua, acara berlangsung di Gedung Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, secara hybrid. Acara ini dipantik oleh Direktur Media Center PWNU Jabar, Iip D. Yahya, Pemimpin Redaksi Suara.com Suwarjono; dan Pemred Kutub.id Siti Latifah. Selain itu, juga ada Direktur Eksekutif ICT Watch, Indriyatno Banyumurti.

Dihadiri sekitar 70 peserta secara daring dan 30 peserta luring, partisipan acara kali ini dilatih untuk mengasah kemampuan digitalnya. Materi yang disajikan sendiri mulai dari mengenai pentingnya eksistensi digital, monetisasi konten, keamanan digital, hingga peran perempuan di media sosial.

"Pembuatan konten itu bergantung pada kemampuan literasi kita. Konten yang baik dan bermutu dihasilkan oleh penulis yang piawai; penulis yang piawai berasal dari pembaca yang gigih," papar Iip D. Yahya terkait produksi konten yang berkualitas.

Baca Juga:Diinisiasi Suara.com, Kegiatan Literasi Digital di Bandung Bagikan Banyak Pengetahuan Penting untuk Publik

Pimpinan Redaksi (Pimred) Suara.com, Suwarjono (@kutubdotid)
Pimpinan Redaksi (Pimred) Suara.com, Suwarjono (@kutubdotid)

Sementara, bicara mengenai nasib pembuat konten atau content creator, Pemred Suara.com Suwarjono menekankan pentingnya kolaborasi untuk menaikkan engagement konten di internet.

"Bikin konten itu harus sustain, agar nggak redup, dan tetap bisa hidup si pembuat kontennya," tuturnya.

Selain kolaborasi, menurut Suwarjono lagi, konten yang memiliki niche atau spesialisasi tertentu juga cenderung lebih berpeluang mendatangkan revenue bagi pembuatnya.

"Walaupun followers-nya masih sedikit, tapi karena ada niche-nya, banyak yang kemudian menghubungi (media pembuat konten) untuk mengiklankan produknya," ungkap Suwarjono.

Sayangnya, presensi perempuan di internet lebih sedikit daripada presensi laki-laki di internet. Dilansir dari eksperimen yang dilakukan oleh Hootsuite, hanya perempuan dari kelompok usia 13-17 tahun yang mendominasi presensi digital laki-laki di dunia maya.

Baca Juga:Suara.com Bersama Kominfo Serta Kutub.id Dorong Anak Muda Melek Digital dan Buat Konten Berkualitas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak