Balita 2 Tahun Patah Tulang karena Terjatuh saat main Trampolin, Orang Tua Minta Pemilik Wahana Tanggung Jawab

Sang anak terjatuh dari wahana trampolin yang memiliki ketinggian 1,2 meter dari tanah.

Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 06 Agustus 2022 | 14:43 WIB
Balita 2 Tahun Patah Tulang karena Terjatuh saat main Trampolin, Orang Tua Minta Pemilik Wahana Tanggung Jawab
Tangan seorang anak mengalami patah tulang setelah terjatuh saat bermain trampolin di salah satu kawasan wisata di Kota Bandung, Selasa, 2 Agustus 2022. [Ayobandung.com/Muslim Yanuar Putra]

Menurut Shella, setelah berdiskusi dengan supervisor, dia dan anaknya bergegas untuk mencari rumah sakit terdekat karena melihat lengan bagian kanan sang anak mulai membengkak. Dia ditemani sang supervisor bergegas menuju RS Grha Bunda yang berlokasi tak jauh dari lokasi.

"Sampai di RS dokter yang berjaga di sana menyarankan untuk langsung dibawa ke RS Santo Borromeus karena dikhawatirkan terjadi benturan di kepala dan dianjurkan untuk CT scan," tuturnya.

Di tengah kepanikan, dia bergegegas menuju RS Santo Borromeus dan mendapatkan penanganan dari dokter yang bertugas. Setelah dijelaskan sebab akibatnya, sang anak lalu di-rontgent dan dinyatakan mengalami patah tulang di tangan kanan.

"Di situ si penjaga trampolin sempat datang ke RS, karena sudah larut malam dan penanganan sudah dilakukan saya kasian dan menyuruh mereka (penjaga trampolin dan supervisor) pulang," tuturnya.

Baca Juga:Nekat Tiduran di Tengah Jalan, Pria Asal Bandung Nyaris Tergilas Truk di Tasikmalaya

Keesokan harinya, dia sempat menghubungi pihak owner trampolin untuk meminta pertanggungjawaban atas insiden yang terjadi. Hal itu, menurutnya, merupakan kali kedua anaknya bermain di trampolin tersebut. Pada saat pertama bermain tidak terjadi insiden apapun.

"Tapi si pihak owner tidak merespons saya dan seolah tidak memperhatikan kejadian yang ada di wahana miliknya. Sempat juga dibantu oleh supervisor untuk menghubungi namun tetap tidak ada respons," ungkapnya.

Dengan melalui pertimbangan dan menunggu tanggung jawab dari pihak owner yang tak kunjung dia terima, Shella akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Batununggal atas kelalaian pengawasan keamanan wahana bermain.

"Kita selama 2 hari nunggu bentuk pertanggungjawaban dari owner itu tidak ada. Jangankan bantuan secara materi, untuk permintaan maaf saja tidak ada. Maka itu kita melapor ke pihak kepolisian," tuturnya.

Dengan Nomor STPL/B/L38/VIII/2022Sektor Btngl/ laporan tersebut resmi diterima oleh pihak kepolisian pada Rabu, 3 Agustus 2022. Surat laporan tersebut berlaku hingga proses penyidikan selesai.

Baca Juga:Sudah 10 Tahun Jadi Honorer Kesehatan dan Kini Terancam Nganggur pada 2023, Deni Ngaku Ketakutan

Sementara itu, KPPT/Supervisor Bandung Light Park Nur Annisa membenarkan adanya insiden tersebut. Menurutnya, dia juga sempat mendampingi korban untuk mendapatkan pertolongan setelah insiden tersebut terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak