Polisi bahkan harus menyeretnya keluar rumah sementara Wharrier berteriak, "Saya tidak bermaksud menyakiti siapa pun. Saya sudah cukup,".
Akhirnya para pemadam kebakaran pun memadamkan api dan Wharrier dibawa ke rumah sakit karena menghirup asap kebakaran.
Pria itu pun kemudian dipenjara di Leeds Crown Court.
Jaksa Bashir Ahmed mengatakan putra dan keponakan Wharrier merasa 'tidak aman di rumah mereka sendiri' setelah cobaan pembakaran itu.
Baca Juga:Serba Ngirit, Anak Kos Ini Tunjukkan Cara Minum Tanpa Gelas
Seorang tetangga dari agen properti yang tinggal berdekatan yang berada di rumah pada saat itu, mengatakan bahwa dia mengkhawatirkan keselamatan dirinya dan keluarga.
Jaksa Ahmed juga menambahkan bahwa beberapa nyawa dalam bahaya saat kejadian tersebut.
Ketika diinterogasi oleh polisi, Wharrier menerima bahwa tindakannya "sembrono dan bodoh".
Akan tetapi, pria itu mengklaim bahwa dia berada di bawah "tekanan besar" karena kesehatannya yang buruk dan keadaan rumahnya.
Pria itu mengaku tidak melihat istrinya selama lebih dari dua tahun karena pandemi.
Baca Juga:Viral Petugas PPSU Aniaya Pacarnya, Begini Tindakan Anies Baswedan
Mitigasi untuk Wharrier, Eleanor Mitten berkata: "Dia sangat menyesal dan sama sekali tidak berniat mengulangi perilaku itu.
"Ini dengan latar belakang yang sangat menyedihkan dan pada dasarnya adalah seruan minta tolong," sambungnya.
Kini, Wharrier mengaku bersalah atas satu tuduhan pembakaran, yang sembrono, dan membahayakan hidup orang.
"Anda menyalakan api itu dalam keadaan yang Anda tahu orang lain ada di dalam rumah," kata Hakim Penelope Belcher kepada Wharrier.
Wharrier pun dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dan diperintahkan untuk membayar biaya tambahan korban sebesar £190 atau sekitar Rp2,8 juta.