Viral! Pria Nekat Singkap Jilbab Petugas Stasiun Paledang Bogor Gegara Tak Boleh Masuk Peron, KAI Buka Suara

Seorang calon penumpang pria lancang membuka jilbab petugas di Stasiun Paledang, Kota Bogor karena tidak terima dilarang naik kereta api.

Galih Prasetyo | Elvariza Opita
Senin, 22 Agustus 2022 | 19:34 WIB
Viral! Pria Nekat Singkap Jilbab Petugas Stasiun Paledang Bogor Gegara Tak Boleh Masuk Peron, KAI Buka Suara
Tangkapan layar rekaman CCTV tindakan Pelecehan kepada petugas di Stasiun Paledang, Kota Bogor. (Instagram/@bogor24update)

SuaraJabar.id - Sebuah aksi pelecehan diduga dilakukan oleh seorang penumpang pria di Stasiun Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat.

Pria itu terekam CCTV mencoba membuka jilbab seorang petugas stasiun lantaran tidak terima tak diperbolehkan masuk ke peron.

Dilihat SuaraJabar.id di akun Instagram @bogor24update, terlihat seorang penumpang pria yang menghampiri meja petugas. Tampaknya ia terlibat dalam perdebatan panas dengan petugas, hingga ia dengan lancang mengangkat jilbab petugas tersebut lalu melangkah pergi meninggalkan stasiun.

Aksi pelecehan ini jelas mendapat perhatian dari banyak pihak. Tak terkecuali Kepala Humas Daop 1 PT Kereta Api Indonesia, Eva Chairunnisa, yang kini telah memberi pernyataan persnya.

Baca Juga:Petugas Pom Bensin Mirip Dirinya, Hotman Paris: Berpisah Saat Perang Lawan Jepang

Masih dikutip dari akun @bogor24update, Eva mengecam keras perbuatan calon penumpang tersebut. Bukan cuma mengecam, Eva juga menyebut tindakan pelecehan tersebut telah dilaporkan ke pihak berwajib.

"KAI Daop 1 mengecam ataupun sangat menyayangkan kejadian dari oknum yang telah melakukan tindakan tidak menyenangkan ataupun melecehkan petugas yang sedang berupaya untuk menegakkan aturan terkait perjalanan KA," ungkap Eva, dikutip pada Senin (22/8/2022).

Disebutkan pelaku adalah salah satu calon penumpang yang tidak mampu memenuhi persyaratan sehingga tak diizinkan naik kereta api oleh petugas.

"Namun yang bersangkutan tidak terima dan melakukan perbuatan tidak menyenangkan atau melecehkan petugas," tutur Eva melanjutkan. "Dan atas kejadian ini, KAI Daop 1 Jakarta akan menindak tegas seluruh oknum ataupun pelaku yang telah melakukan pelecehan pada petugas yang ada di lapangan yang sedang menegakkan aturan."

Eva mengaku telah melaporkan insiden yang terjadi ke pihak berwajib, yakni Polresta Bogor. Eva juga menyatakan pihaknya telah mengantongi identitas dari terduga pelaku tersebut.

Baca Juga:Mahasiswa Indonesia Ungkap Culture Shock Tinggal di Mesir, Ada Kebiasaan Unik Bikin Melongo

Lewat video tersebut, Eva juga meminta agar semua calon penumpang ikut bekerja sama untuk mematuhi peraturan perjalanan yang berlaku. Seperti mampu menunjukkan bukti vaksin Covid-19 atau surat keterangan yang berlaku.

Video klarifikasi dari KAI ini rupanya cukup membuat publik tenang menanggapi dugaan pelecehan yang terjadi. Namun publik tetap ramai-ramai mendesak agar pelaku segera diciduk.

Beberapa warganet juga menyayangkan orang-orang yang seolah tak peduli dengan dugaan tindak pelecehan yang dialami korban.

"Baju oren yaa, jangan damai..." desak warganet.

"Ga ada reaksi dari orang sekitar mirissss...." kata warganet.

"Kerudung nya di buka yah itu .? Kok yang disekitar kaya biasa aja diem aja .?" ujar warganet.

"Mana polresnya deket, mantab datanya lengkap tinggal ciduk! Plis kali ini jangan ada materai materai! Masa sekelas PT KAI dengan masalah seperti ini kalah sama materai!" tegas warganet lain.

"Aturan oh aturannn. Gara-gara aturan sampe melakukan seperti itu.," timpal yang lainnya.

Cara Membantu Korban Pelecehan

Ilustrasi pelecehan seksual terhadap jurnalis perempuan. [Suara.com/Iqbal Asaputro]
Ilustrasi pelecehan seksual. [Suara.com/Iqbal Asaputro]

Psikolog Sosial asal Solo, Hening Widyastuti, mengingatkan jika korban pelecehan rentan mengalami trauma mendalam.

Tentunya korban harus menerima penanganan dari pihak profesional. Meski begitu, orang-orang di sekitar korban bisa melakukan beberapa langkah berikut untuk membantu korban:

  • Berikan support dan dengarkan ceritanya
  • Bantu cari solusi
  • Ajak korban untuk melapor dan konsultasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini