Miris! Buruh Perempuan di Sukabumi Ingin Jual Ginjal Gara-gara Terjerat Utang ke Rentenir

Ia lelah menghindar dari tagihan rentenir, bahkan pekerjaannya di pabrik pun mulai terancam. Psikologisnya terganggu, tak fokus kerja karena selalu ketakutan dikejar utang.

Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 17 September 2022 | 08:54 WIB
Miris! Buruh Perempuan di Sukabumi Ingin Jual Ginjal Gara-gara Terjerat Utang ke Rentenir
ILUSTRASI - Peringatan bagi rentenir untuk tidak masuk kawasan ini. [Klikpositif.com]

SuaraJabar.id - Rentenir kembali membuat ulah. Usai merobohkan rumah seorang warga Garut yang belum bisa melunasi utang, kali ini seorang buruh perempuan di Sukabumi mengalami tekanan psikis hingga ingin menjual ginjal miliknya demi membayar utang ke rentenir.

Buruh perempuan itu berinisial Si (28). Ia tinggal di rumah sewa atau kontrakan bersama suami dan anak semata wayang berusia 5 tahun di Kampung Cibodas tak jauh dari kawasan pabrik di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Si sendiri telah bekerja selama delapan tahun di pabrik dekat ia tinggal.

Gaji Si sebagai buruh pabrik lebih dari Rp 3 juta, selama ini digunakan untuk biaya rumah tangga termasuk kontrakan. Suaminya juga punya penghasilan walaupun tergantung dari pekerjaan yang dilakukan.

Baca Juga:Janji Bakal Tindak Tegas, Wagub DKI: Laporkan Bila Ada Pabrik Cemari Udara

Namun karena berbagai kebutuhan, Si butuh dana segar mendesak yang membuatnya berkenalan dengan rentenir. Dari pinjaman satu juta rupiah dengan cicilan Rp 200 ribu, meningkat menjadi pinjaman Rp 5 juta dengan cicilan satu juta rupiah plus bunga.

Di sini Si mulai kelabakan mengatur keuangan rumah tangganya. Saat ini gaji dari pabrik hanya tersisa Rp 300 ribu tiap bulannya, dimana kadang untuk makan sehari-hari pun tak cukup.

Dia terjebak dalam lingkarang utang rentenir. Gali lubang tutup lubang dengan rentenir lainnya, hingga akhirnya ia punya hutang dengan total Rp 50 juta lebih.

Sudah tak mampu lagi menutupi semua hutang-hutangnya, Si kemudian menghubungi Sukabumiupdate.com--jejaring Suara.com via aplikasi pesan media sosial. Ia ingin mendonorkan ginjal untuk melunasi hutang kepada rentenir yang sudah membuat hidupnya kesusahan.

Ia lelah menghindar dari tagihan rentenir, bahkan pekerjaannya di pabrik pun mulai terancam. Psikologisnya terganggu, tak fokus bekerja karena selalu ketakutan dikejar utang.

Baca Juga:Viral! Terlilit Utang Rp 1,3 Juta, Rumah Warga Garut Dirobohkan Rentenir

Si minta dicarikan orang yang mau 'membeli' ginjalnya. Ia mendapatkan informasi dari media sosial bahwa harga ginjal cukup tinggi, dan itu bisa melunasi semua utang-utangnya pada rentenir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak