Dikejar Polisi, Massa Aksi Tolak Kenaikan BBM di Bandung Dievakuasi ke Kampus ITB

Berdasarkan keterangan tim medis, beberapa mahasiswa dikabarkan pingsan hingga dilarikan ke Rumah Sakit Boromeus.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 22 September 2022 | 19:51 WIB
Dikejar Polisi, Massa Aksi Tolak Kenaikan BBM di Bandung Dievakuasi ke Kampus ITB
Massa aksi demonstrasi menolak harga BBM naik masih berkumpul di Kampus ITB hingga pukul 19.00 WIB, Kamis (22/9/2022). [Suara.com/M Dikdik RA]

SuaraJabar.id - Aksi demonstrasi mahasiswa di depan Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, pada Kamis (22/9/2022) sore berakhir rusuh. Massa aksi dibubarkan paksa pihak kepolisian menggunakan tembakan gas air mata dan water canon.

Massa aksi dikejar polisi hingga dekat Masjid Salman dan Taman Kubus Institut Teknologi Bandung (ITB).

Hingga pukul 19.09 WIB ini, massa aksi masih berkumpul di kampus ITB sebagai titik evakuasi. Sejumlah mahasiswa terlihat ditangani tim medis.

Kebanyakan mahasiswa mengalami sesak napas hingga butuh alat bantu pernapasan. Berdasarkan keterangan tim medis, beberapa mahasiswa dikabarkan pingsan hingga dilarikan ke Rumah Sakit Boromeus.

Baca Juga:Respons Kenaikan Harga BBM, Najwa Shihab: Sudah Sesuai Harga Pasar

Saat dikonfirmasi, tim medis belum mendata jumlah korban secara pasti.

Pantauan Suara.com, setidaknya ada 9 mahasiswa yang masih ditangani tim medis di kampus ITB. Mereka terlihat lemas dan kesulitan bernapas secara normal. Dari korban yang tengah mengalami perawatan itu di antaranya adalah perempuan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari beberapa anggota tim medis, mahasiswa yang mereka tangani tak hanya sesak napas, sejumlah mahasiswa diketahui mengalami luka kulit robek dan memar.

Diketahui, ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Bandung berunjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Massa di antaranya berasal dari Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB).

Aksi yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB itu memanas sekira pukul 17.00 WIB. Sempat terpantau terjadi lemparan botol mineral batu dan flare dari arah massa aksi.

Baca Juga:3 Klub BRI Liga 1 yang Cocok Diperkuat Elkan Baggott Jika Tinggalkan Ipswich Town

Lemparan itu pun dibalas dengan tembakan water canon. Massa masih bertahan, tapi kemudian buyar setelah pihak kepolisian menembakan gas air mata.

Massa aksi seketika buyar, berlarian ke arah Jalan Sulanjana. Barikade polisi yang sebelumnya berada di area dalam halaman DPRD Jawa Barat pun keluar.

Barisan polisi itu kemudian menyisir Jalan Sulanja tersebut mengarah ke perempatan Jalan Sulanjana-Jalan Diponegoro-Ir Juanda atau yang dulu disebut Perempatan Dukomsel.

Barikade polisi terus bergerak ke arah perempatan Jalan Cikapayang. Saat itu, pantauan Suara.com, polisi berbaju anti huru-hara dan juga berpakaian bebas menangkap beberapa orang diduga massa aksi.

Pihak kepolisian masih menyisir jalan hingga ke Jalan Badak Singa yang mengarah ke Perumda Tirtawening.

Kontributor : M Dikdik RA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini